"> – Universitas Gorontalo (UG) membangun kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam melaksanakan dharma pengabdian, salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Pengabdian (KKP) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan.
Kolaborasi ini merupakan realisasi MOU antara UG, UGM, Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, dan sejumlah Perguruan Tinggi yang ada di Provinsi Gorontalo.
Tujuan KKN ini adalah untuk melaksanakan kegiatan yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Kepala LP3M UG, Dr. Roy Marthen Moonti, SH., MH, dalam kegiatan pelepasan mahasiswa KKN bersama, Rabu (01/06/2020), melaporkan, pihaknya melalui Satuan Pelaksana (Satpel) KKP UG telah memilih 15 mahasiswa UG yang terdiri dari 2 fakultas, yakni Fakultas Teknik dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) untuk menjadi bagian dari pelaksanaan KKN bersama UGM ini.
Selain itu, juga melibatkan 2 dosen pembimbing, yang masing- masing berasal dari Fakultas Teknik dan FKM.
“Kami sengaja mengambil dari 2 fakultas itu karena terkait dengan program kerja yang akan dilaksanakan di lapangan nanti, yakni terkait dengan restorasi sungai dan penanganan covid-19,” ujarnya.
Adapun lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan KKN bersama ini yaitu Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
“Bisa dibilang kita ini sebagai salah satu pioner dari segala bentuk KKN ini. Kalau tidak salah ada 3 orang secara fisik akan hadir dari UGM di tengah-tengah teman- teman peserta. Kemudian ada dosen pembimbingnya yang akan hadir,” kata Roy.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 UG, Dr. Dikson Junus., MPA, dalam sambutannya juga menyampaikan, dari sekian banyak kegiatan yang dikerjasamakan dengan UGM, KKN inilah yang merupakan kegiatan pertama yang dilakukan antara UGM, UG dan sejumlah perguruan tinggi di Gorontalo.
“Untuk itu saya mohon kepada saudara-saudara yang sudah terpilih dari 2 fakultas itu agar bisa maksimal dalam melaksanakan kegiatan KKN bersama ini,” pinta Dikson.
Dirinya berharap kehadiran dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa dari UGM akan memberikan banyak wawasan pengetahuan kepada mahasiswa Gorontalo.
Terkait dengan teknis di lapangan nanti, Dikson berharap mahasiwa UG bisa belajar dari pengalaman KKP sebelumnya yang juga pernah dilaksanakan oleh UGM dan beberapa perguruan tinggi di Provinsi Goronralo terkait dengan restorasi sungai.
“Kalau pengalaman tahun lalu dimana output dari kegiatan itu ada buletin yang diterbitkan, intinya jangan lupa untuk mendokumentasikan kegitan yang berkaitan dengan KKP,” imbuhnya.
Dikson mengharapkan ada sebuah model atau ada satu hasil yang baik yang dilahirkan dari kegiatan KKN bersama ini, sehingga itu akan menjadi kebutuhan baik bagi kampus, pemerintah daerah dan terutama bagi masyarakat. (Daily08)