– Kedatangan Wakil Menteri (Wamen) Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi di Kabupaten Gorontalo, Jumat (11/9/2020) disambut secara adat Mopotilolo.
Saat tiba di Halaman Rumah Jabatan Bupati Gorontalo, Wamen Desa PDTT sebagai salah satu oejabat yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota Serambi Madinah itupun langsung disuguhkan kapur sirih, jamuan makanan khas daerah oleh kepala daerah, yakni Bupati Nelson Pomalingo.
Wamen Budi Arie Setiadi, usai penyambutan mengaku sangat terkesan dengan penyabutan yang dilakukan.
Dirinya mengatakan, adat Gorontalo kembali mencerminkan dan membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan adat istiadat dan budayanya.
“Ini merupakan kekayaan yang begitu luar biasa dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adat istiadat yang terus dipertahankan dari sabang sampai merauke,” puji Budi di hadapan Bupati Nelson.
“Seumur hidup, saya baru pertama kali datang di Gorontalo dan setibanya di lokasi, langsung disambut dengan adat, hingga suguhan makanan khas Gorontalo yang begitu enak,” sambungnya.
Terlepas dari itu, wakil menteri ini menjawab sejumlah pertanyaan terkait anggaran dana desa.
Dirinya menjelaskan, anggaran dana desa itu hingga saat ini tidak dipotong sama sekali, melainkan dialihkan ke Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di masa pandemi Covid-19.
“Anggaran dana desa tidak dipotong, fungsinya dialihkan untuk bantuan langsung tunai dana desa. Jadi bukan dipotong ya!. Jumlahnya tetap, cuma alokasinya untuk bantuan langsung tunai DD,” jelas Budi.
Di kesempatan itu, Budi atas nama pemerintah pusat memberikan semangat dan motivasi untuk semua desa, agar terus berproduksi, khususnya tanaman pangan.
“Karena di masa pandemi covid-19 ini, isu yang paling penting adalah ketahanan pangan. Oleh karena kita harus menyediakan bahan makanan seperti beras, jagung,” imbunya. (daily02)