DAILYPOST.ID, Gorut – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin mengapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gorut atas semangat melestarikan adat dan budaya Gorontalo.
Diketahui bersama, pasca ditetapkan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) sebagai sistem yang sah dalam mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Maka Pemerintah Daerah (Pemda) Gorut dituntut untuk “Putar Otak” dalam pemutakhiran setiap Program/Kegiatan/Sub Kegiatan berdasarkan nomenklatur yang telah ditentukan.
Di Gorut sendiri, salah satu kegiatan yang selama ini berada dalam rana Sekretariat Daerah (Setda) Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra), yakni kegiatan adat mulai dilekatkan ke Disparbud.
Atas hal itu, segala bentuk program dan kegiatan adat di Gorutpun mulai menjadi tanggung jawab Disparbud.
“Semua kegiatan yang berhubungan dengan adat memang bukanlah hal baru di setiap daerah yang ada di Provinsi Gorontalo. Hanya saja, dengan sistem penganggarannya yang beralih ke SIPD, maka Disparbud Gorut pada tahun ini (2021) mulai bertanggungjawab akan hal itu,” ungkap Sekda Ridwan usai rapat bersama Disparbud dan sejumlah pemangku adat, yang berlangsung di Ruprinya, Minggu malam (24/1/2021),
Ketua TAPD Gorutpun mengharapkan, Disparbud Gorut mampu memaksimalkan seluruh program yang terdapat dalam seluruh perencanaannya. Tak hanya program di sektor pariwisata dan kebudayaan, melainkan adat juga.
“Apalagi kita warga Gorontalo berpegang pada falsafah ‘Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan Kitabullah’. Maka dari itu, mari bersama kita lestarikan adat dan budaya kita, dimulai dari lingkungan pemerintah memberi contoh baik kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Gorut, Badar Pakaya saat ditemui mengharapkan agar informasi mengenai peralihan ini dapat diterima secara positif di mata masyarakat.
“Nah, ini yang harus ditepis terlebih dahulu. Jangan sampai, masyarakat kaget. Kok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan masuk ke rana adat ini. Perlu kami jelaskan, karena Disparbud itu berkaitan dengan budaya maka ini ada kaitannya pula dengan adat. Maka dari itu, (program adat-red) yang dulunya melekat di Kesra sekarang bisa masuk ke rana Disparbud,” kata Badar.
Sebagai contoh, lanjut Badar, upacara-upacara adat perpisahan maupun penyambutan pejabat baru.
“Jadi, untuk sekarang, kami di Disparbud Gorut berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyukseskan segala bentuk pelaksanaan adat di Gorut. Mulai dari hajatan-hajatan yang dilakukan pemerintah maupun prosesi lain yang berkaitan dengan adat Gorontalo. Sekali lagi ini kami sesesuaikan dengan SIPD yang telah ditetapkan,” tukasnya. (adv/daily02)