DAILYPOST.ID, Minsel – Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Periode 2016-2021, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) menghadiri acara perpisahan bupati dan wakil bupati, yang digelar di Waleta kantor bupati, Rabu (17/2/2021).
Tak sendiri, CEP didampingi oleh wakil di masa kepemimpinannya, Franky Donny Wongkar, SH (FDW) yang telah resmi terpilih sebagai Bupati Minsel Periode 2021-2026.
Di kesempatan itu, CEP menitip pesan kepada FDW untuk meneruskan apa yang telah dirintis keduanya semasa menjabat. Contohnya, memperbaiki Jalan Boulevard yang rusak karena bencana alam yang belum selesai di masa kepemimpinannya kemarin.
“Kini, tidak terasa sudah 2 periode menjalankan roda pemerintahan, bahkan wakil bupati saya Franky Donny Wongkar saat ini terpilih menjadi bupati dan saya sangat bangga dengan beliau yang begitu baik, hebat dan sangat rendah hati,” puji CEP.
“Saya yakin Bupati FDW bisa memimpin Kabupaten Minsel kedepan dengan baik dan lebih maju,” tambahnya,
Lanjut, kata CEP, setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya, untuk itu dirinya berharap agar para ASN/PNS yang masih tergabung dalam birokrasi ataupun Pemerintahan FDW-PYR tetap bersyukur.
“Jika tidak dipakai lagi dalam memegang suatu jabatan harus bersyukur juga,” ujar CEP dengan senyum manis khasnya.
Acara itupun dilanjutkan dengan penyerahan dokumen memori jabatan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan masa jabatan tahun 2016-2021 kepada Pelaksana harian (Plh) Bupati Minsel, Drs. Denny P. Kaawoan, SE. MS.
Selain itu, berdasarkan surat dari Kemendagri, tertanggal 15 februari 2021, disebutkan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, akan diadakan pada tanggal 26 februari 2021. Guna mengisi kekosongan Bupati Minsel, maka Gubernur Sulut melalui Sekprov menunjuk Sekretaris daerah (Sekda) sebagai pelaksanaan harian (Plh) Bupati Minsel yaitu Denny Kaawoan.
Hadir bersama dalam acara tersebut, Wakil Bupati terpilih Kabupaten Minsel, Pdt. DR. Petra Yani Rembang, MTh, Unsur Forkompinda Kabupaten Minsel, serta Para Kepala SKPD dan Camat Se-Kabupaten Minsel.
Menariknya, usai prosesi acara perpisahan tersebut, CEP, FDW dan PYR menunjukkan dan membuktikan bahwa “Torang Samua Basudara” bukan sebatas kata-kata bijak atau status semata bagi rakyat Sulawesi Utara (Sulut), melainkan semboyan yang harus dilestarikan bersama.
CEP, FDW dan PYR, terlihat kompak menaiki Bendi/Delman menuju rumah Dinas Bupati Minsel dengan senyum bangga satu sama lain.
Sikap kenegarawan merekapun, menjadi pelopor yang baik untuk masa yang mendatang. Sebab, sebelumnya peristiwa seperti itu belum pernah dilakukan oleh para pendahulu, khususnya bagi para petinggi politik di Kota Tinutuan ini. (daily20/Kenzi)