DAILYPOST.ID, Trenggalek – Sebanyak 84 lembaga SMP Negeri maupun swasta di Kabupaten Trenggalek telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Senin 5 April kemarin.
Untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai rencana, Wakil bupati Trenggalek, Syah M. Natanegara meninjau langsung kegiatan belajar mengajar tersebut di SMP Negeri 1 dan 2 Watulimo, Selasa (6/4/2021).
Wabup Syah melihat ada perubahan perilaku dan kerapian siswa pasca pembelajaran Daring di masa pandemi, utamanya mengenai kedisiplinan siswa.
“Seperti rambut dan kuku yang dipelihara panjang. Terus ada perubahan warna rambut juga,” ujarnya.
Lebih lanjut Syah mengatakan, “Selama tidak masuk sekolah ini ada perubahan perilaku anak. Yang biasanya rambut anak-anak ini pendek, rapi kemudian warnanya hitam, sekarang warnanya memudar,” lanjutnya.
Wakil bupati muda ini menegaskan, hal tersebut merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh para guru dan orangtua murid. “Ini akan menjadi catatan kami. Kita harapkan bapak ibu guru mencermati hal ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto mengaku pihaknya merasakan hal yang sama. Menurutnya, perubahan tingkat kedisiplinan ini terjadi karena keterbatasan akibat pandemi covid-19.
“Dalam kurun waktu 1 tahun penuh anak-anak tidak mengikuti pembelajaran tatap muka. Hal ini menjadikan sosialisasi siswa berkurang,” ungkapnya.
“Yang biasanya bertatap muka, selalu berkumpul kurang sehingga berdampak pada individualisme yang semakin tinggi. Rasa kebersamaannya maupun kesetiakawanan anak kita rasa juga semakin berkurang. Maka ketika kita tanya, mereka juga diam, karena mereka jarang berkumpul dengan teman,” lanjut Totok.
Totok menambahkan, pihaknya juga segera membenahi perubahan yang terjadi. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan kolaborasi daring dan luring, serta koordinasi antara guru maupun para orang tua sebagai pendidik terdekat. (Daily23/Sar)
Discussion about this post