, Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama jajaran Forkopimda mendatangi RSUD dr Soedomo untuk mengecek ketersediaan stok oksigen, Jumat (9/7/2021) malam.
Pengecekan itu dilakukan seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Trenggalek dalam beberapa hari terakhir.
Dari hasil pengecekan malam itu, diketahui bahwa stok oksigen di rumah sakit tersebut masih aman untuk 2 hari kedepan.
Nur Arifin menyampaikan,RSUD dr Soedomo baru saja mendapatkan pasokan 3 ton oksigen likuid dari pemasok.Jumlah itu bisa dipakai untuk kebutuhan dua atau tiga hari ke depan.
“Malam ini kita memastikan pasokan oksigen di rumah sakit aman. Tadi suplai oksigen dari vendor datang. Kemungkinan untuk stok 2 hingga 3 hari kedepan aman,” katanya.
Mas Ipin juga telah meminta pihak vendor agar tertib mengirimkan stok oksigen ke rumah sakit di Trenggalek. Ia meminta agar oksigen rutin dikirim tiap dua kali sehari.
Selain itu, ia juga meminta pihak rumah sakit untuk menambah jumlah stok dibanding kondisi biasanya hingga 2 kali lipat.
Cadangan itu agar pasien yang membutuhkan oksigen di Kabupaten Trenggalek tetap tertangani dengan baik.
“Kita di rumah sakit ini masih punya cadangan tabung yang masih isi, dan saya tadi perintahkan untuk meningkatkan cakupan hingga 2 kali lipat stok tabungnya untuk cadangan,” sambungnya.
Direktur RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek Sunarto menjelaskan, kebutuhan oksigen di RSUD meningkat selama pandemi Covid-19.
Awalnya, kebutuhan oksigen di rumah sakit sekitar 600 ribu hingga 700 ribu liter per hari.
Kini, kebutuhan oksigen melonjak sekitar dua kali lipat, yakni antara 900 ribu hingga 1,6 juta liter per hari.
“Dulu, tiga sampai lima hari baru dipasok. Sekarang ini jarak 2 hari sudah harus di isi kembali.”
“Sebenarnya vendor yang bekerja sama dengan kami ini sangat berkomitmen. Bila pasokan ada, langsung segera dikirim. Namun memang kondisi saat ini hampir semua rumah sakit berebut pasokan,” kata Sunarto.
Beberapa waktu lalu, kata Sunarto, RSUD sempat kehabisan oksigen. Hal itu terjadi karena kebutuhan dalam sehari meningkat drastis.
“Awalnya kami hitung masih 700 ribu liter oksigen yang ada di rumah sakit. Tapi siang hari ada kebutuhan yang sangat cepat, sehingga pasokan oksigen sempat habis,” terangnya.
Untuk menghindari hal yang sama terulang, pihaknya mengubah bumper stock oksigen dari 700 liter menjadi 1,5 juta liter. (Daily12/Sar)