, Gorontalo Utara – Terkait dengan optimalisasi suksesnya vaksinasi untuk peserta didik, berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Gorontalo Utara, sehingga capaian 10.718 peserta didik yang tersebar di SMP, SMA, dan SMK bisa mencapai 100%.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara Irwan A. Usman saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, syarat utama peserta didik dapat mengikuti pembelajaran tatap muka adalah menghindari klaster penularan Covid-19.
“Salah satu upaya untuk menghindari hal ini, siswa harus tervaksin dulu sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka,” jelas Kadis Irwan.
Yang menjadi tantangan Disdik sendiri, adalah penolakan vaksinasi dari orangtua siswa. Seperti halnya yang terjadi di SMP 4 dan SMP 5.
Menurut Kadis Disdik, ini adalah sebuah kewajaran, karena para orang tua belum memahami betul apa tujuan dari pelaksanaan vaksinasi tersebut.
Untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua, sekaligus untuk bisa sukses mencapai target nasional, dinas pendidikan mengambil langkah untuk mengadakan sosialisasi dengan melibatkan pihak Pemerintah daerah, kecamatan, desa, komite sekolah, dan pihak terkait lainnya.
“Alhamdulillah bisa sukses dan kondisi ini direspon oleh masyarakat, sehingga mereka mendambakan sosialisasi dulu baru anak-anak siap divaksin, “kata Irwan.
Menurut Kadis Irwan, siswa yang telah melewati proses skrining kesehatan dan dinyatakan tidak bisa divaksin, tetap bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Kalau tidak memenuhi syarat vaksin tetap divaksin, itu namanya pemaksaan,” ungkap Kadis.
Yang dilakukan oleh Disdik, kata Irwan, adalah menyiapkan surat izin kepada orang tua siswa terkait proses vaksinasi. Karena hal tersebut merupakan bagian dari persyaratan medis.
“Alhamdulillah dengan pendekatan dan edukasi, dari semua sekolah sudah merespon positif, meski masih ada orang tua yang sedikit takut untuk divaksin,” jelas Kadis Irwan. (Daily25/Ulfa)