, Gorontalo – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Dr. Eduart Wolok, ST., MT membeberkan alasan dilaksanakannya Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini-Maluku Utara (Malut).
Secara garis besar, berdasarkan kajian yang dilakukan, kawasan Indonesia Timur sudah menjadi rahasia umum agak sedikit tertinggal dibandingkan dengan kawasan Indonesia barat.
“Kalau kita melihat potret dasarnya, tingkat kemiskinan di kawasan Teluk Tomini ini berada kurang lebih 6%. Sedangkan Malut berada pada 6,78%. Jadi masih berada dalam kategori miskin,” ungkap Eduart dalam Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini – Malut yang berlangsung di Ball Room Damhil Hotel, Sabtu (12/06/2021)
Lewat kolaborasi antara Kementerian Desa-PDTT bersama pejabat daerah provinsi, kabupaten dan kota, dirinya yakin bahwa wilayah Indonesia bagian Timur akan semakin berkembang.
Dari kacamatan presentasi perkembangan generasio, kawasan Teluk Tomini – berada pada angka 0,4. Sedangkan Malut berada 0,326. Sehingga, kawasan tersebut masih berada dalam kategori ketimpangan rendah dan sedang.
“Jadi perlu akselerasi untuk mendorong pertumbuhan kawasan Teluk Tomini. Agar bisa sejajar terus maju bersama dengan daerah lain,” cetusnya.
Diketahui, Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini – Malut yang diinisiasi UNG menjadi sejarah baru dalam mengembangkan wilayah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis perdesaan.
Sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya dan potensi alamnya, kawasan Teluk Tomini – Malut ini telah mendapat perhatian penuh dari para pejabat tinggi negara. (adv/daily02)