, Gorontalo- Penanganan penurunan stunting di Kabupaten Gorontalo sudah dimulai pada tahun 2018 sejak ditetapkan sebagai daerah percontohan atau pilot project penanganan stunting oleh pemerintah pusat.
Sejak saat itu pula, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Gorontalo bersama dengan Pemerintah daerah setempat bergandengan tangan dan berkomitmen untuk mengatasi kasus stunting di daerah.
Peran TP-PKK Kabupaten Gorontalo pun menjadi sangat vital dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya stunting.
Sebagai daerah yang diakui terbaik dalam penanganan stunting, Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo Prof. Fory Naway, bersyukur karena angka stunting di daerah bisa turun dari 30% menjadi 9% selama tiga tahun terakhir. Hal itu tentunya tak lepas dari keseriusan PKK dalam mengedukasi masyarakat hingga ke pelosok desa.
“Alhamdulillah untuk program penurunan stunting di tahun 2018 kemarin memang kami PKK terlibat langsung karena kami pun diberikan target untuk bagaimana dari sekian persen itu kami bisa menurunkan hingga 3-4%,” ungkap Fory Naway saat diwawancarai usai kegiatan Rembuk Stunting, Selasa (26/10/2021).
Fory menjelaskan, selain anak-anak, sasaran utama PKK bersama-sama lintas sektor dalam upaya penurunan stunting ini adalah masyarakat khususnya ibu hamil.
“Untuk PKK sendiri punya tugas untuk melayani dan mengedukasi seluruh masyarakat termasuk ibu hamil. Dalam hal pelayanan ibu hamil ini tentunya memberikan dengan mengedukasi tentang asupan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan janin, serta pola asuh setelah anak lahir,” jelasnya.
Akan tetapi, menurut Fory, diperlukan upaya yang ekstra dalam mengentaskan kasus stunting di masa pandemi Covid19 seperti saat ini. Sebab, tantangan pemerintah saat ini bukan hanya mengentaskan lonjakan kemiskinan dan stunting akan tetapi juga menangani lonjakan pandemi Covid19.
“Tentunya penanganan stunting ini butuh upaya yang lebih keras. Oleh karena itu stunting ini perlu dievaluasi terlebih dahulu sejauh mana dan masih berapa persen yang perlu kita intervensi,” pungkas Fory Naway. (Daily30/Sena)