, editorial- Pernahkah Anda bertanya mengapa sebagian besar nabi-nabi dalam sejarah agama sering kali berasal dari Timur Tengah? Pertanyaan ini sering kali muncul, terutama dari mereka yang ingin memahami alasan di balik konsentrasi geografis ini. Menjelajahi pertanyaan ini mungkin dapat memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam tentang visi dan tujuan di balik nubuatan-nubuatan tersebut.
Pentingnya Hikmah dalam Al-Qur’an:
Saat kita memperhatikan Al-Qur’an, terlihat bahwa fokus cerita-cerita dan peristiwa-peristiwa seolah-olah terpusat di wilayah Timur Tengah. Mengapa demikian? Kunci jawabannya adalah hikmah. Al-Qur’an pertama kali diarahkan kepada orang-orang Arab sebagai target utama. Oleh karena itu, isi Al-Qur’an disusun dengan cerita-cerita dan simbol-simbol yang dikenal oleh mereka, seperti cerita Ashabul Kahfi, pohon kurma, dan anggur. Bahkan nama-nama nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah nama-nama yang dikenal oleh orang-orang Arab. Tujuannya adalah untuk mentransmisikan hikmah, bukan sejarah atau ilmu pengetahuan.
Mengingatkan kita akan Nabi-nabi Lainnya:
Namun, meskipun cerita-cerita nabi-nabi dalam Al-Qur’an banyak yang berpusat di Timur Tengah, bukan berarti Allah tidak mengutus nabi-nabi ke wilayah lain di dunia. Ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah telah mengutus beberapa rasul kepada umat-umat yang berbeda,
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul di antara kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu..”
(QS. Al-Mu’min, ayat 78)
Setiap Umat Punya Rasulnya:
Al-Qur’an juga menegaskan bahwa setiap umat memiliki rasulnya masing-masing,
“Dan setiap umat (mempunyai) rasul. Maka apabila rasul mereka telah datang, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil dan sedikitpun tidak dizalimi.”
(QS. Yunus, ayat 47)
Berdasarkan Hadits:
Dalam Hadits, dinyatakan bahwa jumlah nabi adalah 124.000 orang, di mana 315 di antaranya adalah rasul. Ini menggambarkan bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul Allah telah dikirim ke berbagai wilayah dan umat di seluruh dunia,
“Jumlah para Nabi 124.000 orang, 315 orang diantaranya mereka adalah rasul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad, no. 22288).
Pertanyaan mengapa sebagian besar nabi-nabi mengemuka dari Timur Tengah memiliki jawaban yang beragam dan dalam banyak hal terkait dengan konteks historis, budaya, dan tujuan ajaran agama itu sendiri. Sementara Al-Qur’an memuat cerita-cerita yang dikenal oleh masyarakat Arab pada saat itu, bukan berarti wilayah lain di dunia tidak mendapatkan perhatian. Jumlah nabi dan rasul yang mencapai ribuan juga mencerminkan rahmat Allah yang meluas kepada seluruh umat manusia, terlepas dari asal geografis mereka. Dengan memahami konteks dan makna di balik setiap cerita nabi, kita dapat mendekati pertanyaan ini dengan lebih luas dan mendalam. (*)