"> – Ini dia, Alprianto Abdullah yang akrab disapa Anto Zhu Li (AZL) pemuda asal Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara.
Dari tangan dinginnya itu, karya musik banyak dipesan hingga ke pelosok negeri.
Produksi lagunya, hingga saat ini makin dikenal oleh banyak tokoh-tokoh politik. Apalagi menjelang musim Pilkada serentak 2020 ini.
Tak hanya Gorontalo, AZL yang dikenal sebagai musisi “Spesialis Lagu Kampanye” memulai karir musiknya di Tahun 2010 hingga saat ini. Sejauh ini, Putera Asli Gentuma Raya itu menerima sejumlah pesanan dari berbagai daerah besar, seperti Ujung Pulau Dapil Sidikalang, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan, Makassar, Sulawesi Tengah, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kotamobagu, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kota Manado, Ternate, bahkan Papua.
“Ya, Selain Gorontalo saya mendapatkan orderan dari sejumlah daerah itu, bahkan sampai caleg dari papua pernah memakai jasa studio saya dalam produksi lagu-lagu kampanye mereka,” kata AZL alias Anto.
“Mungkin kalau untuk figur-figur (caleg-red) yang ada di Gorontalo saya sebutkan namanya, ya mungkin tidak semua namun figur-figur atau tokoh-tokoh ini mungkin sudah tidak asing bagi kita. Mulai dari pak Fadel Muhammad saat mencalonkan ke DPD RI, kemudian, Bapak Rachmad Gobel DPR-RI Partai NasDem, Ibu Deewi Sartika Hemeto DPR-RI, ustadz Abdurahman Bachmid DPD-RI, begitu pula bu Meyke Camaru DPR-Provinsi Gorontalo, lalu Bapak Jasin Usman Dilo, Nasir Giasi Ketua Dewan Pohuwato, Idris Kadji, Sandi Taliki, Abdullah Alhasni, Charles Budi Doku. Untuk Gorut, ada Dedi Dunggio, Suwitno Lasimpala, Rina Polapa, Novita Sunge, Ramadhan Tanaiyo, dan masih banyak lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,” urai AZL.
Selain caleg, AZL juga pernah membuat karya lagu untuk para calon bupati dan wakil bupati, hingga walikota dan wakil walikota di Gorontalo.
“Ya, saya juga pernah membuat lagu kampanye untuk calon bupati dan walikota, seperti di Gorut, kala itu pasangan Indra Thariq yang dibalut dalam paket IQRA, kemudian calon Walikota Gorontalo, yakni Adhan Dambea dan Charles Budi Doku, untuk daerah lain seperti Bolmut itu ada pasangan Hamdan Datunsolang dan Muryanto Babay. Nah, di Pilkada tahun ini yang sudah order ke saya, calon gubernur sulut pasangan Christiani Paruntu & Sehan S. Landjar (CS), lalu cabup dan cawabup Boltim Amalia Landjar & Uyun Pangalima, kemudian Bone Bolango Hamim Pou dan Merlan Uloli, terakhir untuk Walikota Manado Bapak Victor Mailangkay, serta di Buol ada Bapak Abdullah Batalipu,” urainya lagi.
Dari sejumlah nama di atas, bisa dibilang sekitar 80 persen tokoh politik yang pernah mengorder lagu ke AZL ini telah terpilih dan duduk sebagai pilihan rakyat.
Memang, harus diakui kekuatan partai menjadi nomor satu di setiap perhelatan kontestasi politik, namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap ketukan nada dan lirik yang diimprovisasi oleh AZL selalu mengundang daya tarik tersendiri bagi simpatisan lain.
Terlepas dari itu, sesuai sejumlah informasi yang diperoleh, ternyata ada berbagai alasan dipilihnya AZL untuk menciptakan/mengimprovisasikan lagu-lagu untuk para kandidat pemilu tersebut. Salah satunya, mudah diingat!
Ya, tidak bisa dibohongi, bagi semua kalangan masyarakat, baik itu, pemuda, remaja, dewasa, bahkan anak-anak yang belum memiliki hak pilihpun, pasti bernyanyi-nyanyi ketika mendengar lagu “Kampanye” hasil olahan AZL. Sebab AZL selalu mengandalkan background musik yang ramai dikenal orang banyak.
Bukan itu saja, ketukan nada dan pemilihan lirik dari AZL, disebut-sebut terus mengajak masyarakat yang mendengarnya untuk terus bernyanyi bersama.
Secara tidak langsung, setiap lagu yang dibuat oleh AZL telah “Menghipnotis” masyarakat untuk mengingat kandidat calon dalam lagunya itu.
Lantas, sejauh ini sudah berapa omset yang berhasil diraup oleh seorang AZL kala meniti karirnya di bidang musik?
“Alhamdulillah, omset terbanyak ada pada jasa pembuatan lagu-lagu kampanye. Kalau di pembuatan album dan pemakaian jasa recording di studio saya, biaya masteringnya sangat terjangkau. Itu saya lakukan demi memudahkan teman-teman musisi maupun seniman gorontalo dalam menyalurkan bakatnya. Intinya, kita saling mendukung buat kemajuan pemuda, khususnya daerah Gorontalo tercinta ini,” tandas AZL.
Diketahui, omset terbanyak AZL saat menerima pesanan lagu, bisa mencapai angka ratusan juta rupiah dalam semusim (1 pemilu).
“Untuk omset, kira-kira totalnya sekitaran Rp28 Jutaan pada 2014. Itu hanya pembuatan lagu kampanye seperti pileg. Peningkatan omset itu saya rasakan pada 2018 hingga 2019, yang mencapai angka Rp600 Juta,” ungkap AZL.
Omset tersebut lanjut AZL belum termasuk requestan lagu dan penghasilan lain di luar lagu kampanye.
“Meskipun begitu, omset terbesar tetap di lagu kampanye,” tutur AZL.
Dengan hasil yang diperoleh AZL saat ini, memberi bukti bahwa Kabupaten Gorontalo Utara, khususnya Kecamatan Gentuma Raya, memiliki pemuda berprestasi di bidangnya masing-masing.
Penasaran dengan karyanya? Hubungi AZL sekarang juga, karena tersedia paket lagu murah dan berkualitas di masa Pikada 2020 ini!
Whatsapp: +62 853-4210-5772
Youtube: Anto Zhu Li
Facebook: https://www.facebook.com/antozhu.liazl
Email: [email protected]