– Kecaman yang dilayangkan oleh salah seorang aktivis Gorontalo Utara (Gorut) terkait insiden tali tiang bendera di depan kantor Bupati Gorut yang diganti dengan tali rafia dinilai sangat tidak berbobot dan tidak layak diucapkan oleh seorang aktivis.
Adhan Harun, salah seorang warga Kecamatan Kwandang mengatakan, pernyataan yang sempat dilayangkan di beberapa media online, dinilai merupakan pernyataan yang diskriminatif tanpa mencari tahu terlebih dahulu apa alasannya.
“Seharusnya mereka mencari tahun dulu sebelum memberikan stetmen di media. Diganti dengan tali rafia itu juga ada alasan, dikarenakan lokasi pelaksanaan upacara dipindahkan di depan rumah dinas, pada dasarnya saya sepaham dengan saudara (salah satu aktivis) akan tetapi, alasan penggunaan tali rafia di tiang bendera di depan kantor bupati Gorut juga pasti punya alasan tersendiri dari pihak panitia,” kata Adhan Harun kepada dailypost.id, Rabu (19/8/2020).
Adhan juga menambahkan, menurutnya penggunaan tali rafia di tiang bendera yang ada di depan kantor bupati Gorut, untuk memudahkan para pegawai di bagian umum Setda Gorut untuk mengganti tali bendera yang baru (bersifat sementara-red)
“Kalau tidak memakai tali rafia, apa ada orang yang mau memanjat tiang untuk memasang tali yang baru ke atas tiang bendera? saya tidak memihak kepada Pemda atau kelompok tertentu, intinya mengkritik boleh saja, asal ditelusuri dulu sebelum dipublish,” tegas Adhan. (daily03)