"> – Setiap organisasi pastinya mempunyai musyawarah-musyawarah mufakat di setiap tahunan (tergantung Ad/Art). Entah namanya dari musyawarah kerja, musyawarah besar, ataupun kongres.
Sama halnya dengan salah satu organisasi regional Sulawesi, yakni IKMA (Ikatan Mahasiswa Administrasi) Sulawesi.
Menggelar kongres di Gorontalo, pastinya banyak harapan serta keinginan yang baik dari setiap kader ataupun pengurus-pengurus, dari pengurus Himpunan, Wilayah, bahkan sampai pengurus Pusat.
Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Administrasi Publik Universitas Gorontalo (UG) periode 2017-2018, Mohamad Akbar Rezaldath Iyou merespon serta memberikan pandangan dari pertemuan mahasiswa Administrasi se-Sulawesi yang telah melaksanakan pertemuan kurang lebih hampir sepekan tersebut.
“Kongres di Gorontalo adalah harga diri pelaksana.
Bukan hanya persoalan telah terlaksananya kegiatan tersebut, tetapi keinginan kami segala sesuatu persoalan yang belum tuntas di kongres sebelumnya, harus tuntas di kongres Gorontalo,” ujar Reza.
Menurutnya, esensi dari kongres bukan hanya bicara persoalan pergantian struktur ataupun gerbong siapa yang paling ‘span’.
“Tetapi kongres harusnya menjadi ‘ring intelektual’, pertarungan gagasan, ide, konsep, serta solusi yang lahir di tengah kebuntuan. Dan itu telah dipercontohkan oleh peserta kongres IKMA Sulawesi di dalam forum,” pungkas Reza. (Daily16)