DAILYPOST.ID, Jakarta- Grup musik terkenal Coldplay melakukan sumbangan luar biasa dengan menyumbangkan kapal pembersih sampah senilai Rp 12 miliar ke Sungai Cisadane, Jakarta, setelah sukses menggelar konser di sana. Kapal yang diberi nama Neon Moon II ini mengusung teknologi canggih dan mempunyai harga yang fantastis.
Dilansir dari detikFinance, kapal jenis Interceptor ini memiliki harga yang hampir mencapai Rp 12 miliar atau setara dengan US$ 777.000 menurut theoceanplasticcleanup.com, sebuah investasi signifikan untuk upaya membersihkan sungai dari sampah plastik.
Meskipun harganya tinggi, The Ocean Cleanup, pemilik teknologi kapal Interceptor, menyatakan bahwa dengan peningkatan produksi, biaya kapal tersebut dapat ditekan. CEO The Ocean Cleanup, Boyan Slat, mengindikasikan potensi penurunan harga kapal seiring dengan peningkatan produksi, yang dapat menjadi solusi efisien untuk mengurangi penumpukan plastik di sungai-sungai.
Kapal Interceptor memiliki panjang 24 meter dan mampu menampung 50 hingga 100 ton sampah per hari dengan kemampuan menyedot sampah dari sungai. Dilengkapi dengan teknologi canggih seperti baterai lithium-ion, kapal ini dapat beroperasi mandiri selama 24 jam tanpa awak dan memiliki fitur pengiriman pesan otomatis saat kapasitas sampah mencapai batas tertentu kepada operator lokal.
Coldplay telah menjadikan sumbangan ini sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap upaya The Ocean Cleanup dalam membersihkan lautan plastik. Kapal Neon Moon II yang berwarna biru-putih saat ini dalam tahap persiapan dan progresnya bisa dipantau melalui website atau akun Instagram The Ocean Cleanup.
Sebelumnya, pada tahun 2021, Coldplay juga telah menyumbangkan kapal Neon Moon I untuk membersihkan sungai di Malaysia. Video yang diunggah menunjukkan bagaimana kapal tersebut berhasil membersihkan Sungai Klang Malaysia, mengambil sampah plastik dari perairan dan mencegahnya mencapai lautan. Keberhasilan Neon Moon I telah mengolah sekitar 1 juta kilogram plastik.
Kedua kapal yang disumbangkan Coldplay, Neon Moon I dan II, direncanakan akan digunakan di kawasan Asia Tenggara untuk membersihkan sungai-sungai dan mencegah sampah plastik mencapai lautan, serta ditargetkan untuk membersihkan sekitar seribu sungai di seluruh dunia.
(Della)