Darurat Covid-19, Ridwan Yasin: Stop Sebar Kepanikan!

Dailypost.id
Desain foto: Ryan Mantulangi

DAILTPOST.ID – Di masa darurat Covid-19 ini, masyarakat diharapkan dapat mencerna secara baik segala bentuk pemberitaan tentang perkembangan virus mematikan itu.

Pasalnya, hingga saat ini tidak sedikit warga yang langsung mengambil kesimpulan, bahwa si A positif Corona dan si B negatif. Padahal dari informasi tersebut sudah jelas tertulis “melalui Rapidtest”.

https://wa.wizard.id/003a1b

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin, SH., MH saat diwawancarai media DAILYPOST.ID , Minggu (12/4/2020) mengatakan, dirinya tidak ingin muncul kepanikan di tengah-tengah masyarakat.

Dirinya menilai, masyarakat juga perlu disuguhkan dengan informasi-informasi yang edukatif terkait Covid-19. Bukan dengan “kabar burung” yang justru menimbulkan kepanikan.

“Ya, misalnya hasil pemeriksaan si A dinyatakan positif melalui rapidtest. Nah, masyarakat perlu disuguhkan dengan edukasi, bahwa yang mana hasil rapidtest itu belum final. Sebab masih ada pemeriksaan selanjutnya, yakni swabtest,” kata Sekda Millennial itu.

Baca Juga:   Hati-Hati! Marak Beredar Uang Palsu, Empat Pemilik Kios di Telaga Biru jadi Korban

Dirinya pun menjelaskan, rapidtest adalah metode skrinning awal untuk mendeteksi Imunnoglobullin M (IgM) dan Imunnoglobullin G (IgG).

“Nah, IgM itu adalah antibodi yang tebentuk oleh tubuh saat pertama kali terinfeksi virus atau bakteri jenis baru. Sedangkan IgG adalah antibodi yang diprodusi oleh tubuh untuk melawan virus yang sebelumnya terpapar dalam tubuh,” jelasnya.

Untuk cara pemeriksaan (rapidtest) sendiri, dilakukan dengan mengambil sampel darah dari ujung jari. Kemudian diteteskan pada alat rapidtest dan ditunggu hingga 10-15 menit. Hasilnya pun berupa garis di alatnya.

“Jika hasilnya positif maka ada kemungkinan terinfeksi virus. Namun perlu diketahui, itu tidak bisa dijadikan acuan bahwa orang itu positif virus corona. Sebab masih ada yang namanya proses swabtest. Dari hasil swabtest itulah kita bisa pastikan positif atau negatifnya seseorang dari virus corona,” jelasnya lagi.

Baca Juga:   Akhirnya, RA Akui Kepemimpinan Nelson Pomalingo

Ridwan mengungkapkan, penjelasan ini wajib sampai ke masyarakat. Sebab dalam beberapa terakhir beredar kabar bahwa ada seorang warga Gorut yang dinyatakan positif, tapi baru melalui rapidtest.

“Kami tidak menyembunyikan soal hasil itu. Tapi kami mencegah terjadinya mis (salah) informasi. Jadi bukan informasinya yang salah, tapi penerima informasinya yang keliru,” tutur Ridwan.

“Jangan sampai, setelah menerima hasil swabtest ternyata yang bersangkutan negatif corona, sementara dirinya sudah dikucilkan oleh orang sekitar dengan informasi sebelumnya (positif melalui rapidtest). Itu yang kami hindari. Intinya kami akan memberikan informasi yang akurat jika ada warga Gorut yang benar-benar terpapar virus corona jika telah melalui swabtest,” sambungnya.

Baca Juga:   Kenapa Menjadi Pemikir (Filsuf) Justru Peluang Menjadi Jomblo Sangatlah Besar?

Tak lupa, Ridwan Yasin atas nama pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk terus menaati anjuran pemerintah agar terhindar dari wabah virus ini.

“Jadi, stop sebar kepanikan, kita percayakan penyebaran informasi kepada ahlinya, kita cerna informasinya secara baik, dan kita ikuti protap dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan demi keselamatan kita bersama. Satu lagi jangan lupa ikhtiar dan memohon petunjuk dari sang pencipta,” tutupnya. (adv)

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia