LIMBOTO DAILY– Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Tantangan perekonomian saat ini sangatlah berat.
Masyarakat berada dalam kondisi waspada dan sangat berhati-hati dengan membatasi bepergian dan konsumsi yang tentunya berimbas pada transaksi jual beli di pasaran.
Berbagai elemen terkena imbas, seperti restoran, pasar, pusat perbelanjaan, transportasi online, hingga para pemilik UKM.
Dalam menghadapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menyiapkan dua alternatif agar perekonomian masyarakat tetap berjalan di tengah pandemi Virus Corona. Yaitu menyediakan Pasar Harian dan Pasar Online.
Di era sekarang ini, penggunaan teknologi akan menjadi salah solusi untuk membantu roda perekonomian masyarakat agar tetap berjalan.
Pemasaran melalui media digital diyakini akan memudahkan pedagang untuk menyusun strategi yang sekiranya tepat guna kelangsungan usaha saat ini dan kedepannya.
Apalagi di tengah PSBB ini, masyarakat diimbau mengurangi tatap muka dan keluar rumah, selain itu, pelaku usaha/UKM dituntut untuk menyesuaikan diri agar mampu bertahan di tengah wabah corona, maka Pemerintah Kabupaten Gorontalo mengeluarkan aplikasi SIPARDI (Sistem Pasar Rakyat Digital).
SIPARDI merupakan solusi agar para pedagang dan penyedia jasa tetap bisa melayani pembeli dan pelanggan tanpa harus bertemu langsung. Hal ini juga sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona, sesuai himbauan dari pemerintah untuk tetap berada di rumah.
Kemudian, selain alternatif Pasar Online, Pemerintah Kabupaten Gorontalo juga mengeluarkan kebijakan untuk membuka Pasar Harian dan meniadakan Pasar Mingguan. Menurut Bupati, pasar mingguan sengaja ditutup karena menyebabkan kerumunan.
“Saya membuat dua alternatif, yakni pasar harian dan pasar online, sehingga tidak ada alasan mereka tidak bisa menjual. Dengan demikian ekonomi masyarakat kita tetap jalan,” kata Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.
Pasar Online sendiri, bisa diakses melalui situs www.sipardi.gorontalokab.go.id.
(Daily01)