– Koordinator Tim Gugus Penanganan Covid-19 Kabupaten Gorontalo Utara, Ridwan Yasin kembali meminta kepada petugas di wilayah perbatasan Gorontalo Utara-Sulawesi Utara agar lebih memperketat akses masuk.
Sejak ditetapkan sistem buka-tutup di kedua perbatasan wilayah Gorontalo Utara, khusus di Kecamatan Atinggola, pihaknya kini mencurigai ada “Jalan Tikus” yang dijadikan akses alternatif untuk menerobos masuk ke wilayah Gorontalo.
Hal itu terungkap usai pelaksanaan rapat bersama Gubernur Gorontalo yang diikuti oleh jajaran pemerintah daerah kabupaten/kota melalui Video Conference Senin (06/04/2020).
Dalam rapat tersebut, berkembang bahwa berdasarkan informasi dari Bupati Bone Bolango ada beberapa penduduk yang masuk ke daerah Bone Bolango melalui perbatasan Gorontalo Utara dan Sulawesi Utara.
Padahal kata Ridwan, jalur perbatasan Atinggola saat ini dijaga ketat oleh pihak TNI – POLRI bersama petugas kesehatan.
“Kami curigai ini ada ‘jalan tikusnya’ lewat Desa Buata,” ungkap Ridwan.
“Misalnya yang saat ini lagi di tambang. Jadi, mungkin ada masyarakat Bolmong yang ke tambang di Bone Bolango tapi tidak lewat pintu penjagaan. Itu tadi diingatkan oleh Bupati Bone Bolango kepada Bupati Gorontalo Utara melalui Gubernur,” sambungnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Sekda Ridwan pun mengatakan bahwa pihaknya segera memantau dan mengontrol seluruh jalan alternatif, baik lewat darat atau Sungai Andagile yang ada di Desa Buata Kecamatan Atinggola.
“Sehingga itu, lagi – lagi kami perketat melalui personil gabungan untuk siaga, tidak hanya diperbatasan Atinggola, tapi yang menjadi prioritas juga lewat darat melalui sungai Andagile itu,” tegas sekda millenial. (adv/daily01)