, Gorut – Hiruk pikuk akan isu dinonjobkannya Sekda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin menuai tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya Aktivis Gorut, Ayi Waras.
Dilansir oleh salah satu media di Gorontalo, Ayi Waras menuturkan pendapatnya mengenai “Kabar Burung” yang diduga berkaitan dengan isu “Tinggal Menghitung Hari Angkat Kaki” dari Gorut itu.
Ayi Waras menilai, kabar burung ini hanyalah pengalihan isu semata. Padahal kata dia, masih banyak hal penting yang seharusnya diperhatikan.
Berkaitan dengan isu Nonjob. Menurut Ayi, pergantian atau mutasi seorang pejabat itu harus berdasarkan kajian panjang, serta dipertimbangkan dengan kinerja yang bersangkutan. Sebab baginya, sosok Ridwan Yasin yang kerab disebut-sebut sebagai “Rusli Habibie Dua” selalu konsisten dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Ketua TAPD Gorut.
“Menurut saya pribadi, Bapak Bupati itu orang yang bijak nan cerdas. Mengganti atau memutasi seorang pejabat dari jabatannya, beliau tentu akan melakukan kajian yang panjang dan tidak semudah yang kita bayangkan! Banyak pertimbangan dari beliau, apalagi jika itu hanyalah sebuah keinginan nafsu serakah seseorang,” kata Ayi Waras sebagaimana ditulis Barometernewsgo.com belum lama ini.
Ketua Suara Parlemen Jalanan (SPJ) itupun berharap, hiruk pikuk ini tidak dikendarai oleh kepentingan politik. Apalagi sampai dimanfaatkan oleh elit politik manapun.
“Kalau ini merupakan kepentingan para elit politik sangatlah disayangkan, sebab apa yang dilaksanakan selama ini oleh Sekda normatif saja. Biarlah birokrasi ini jalan dan saya pertegas sekali lagi, kalau ada kesalahan yaitu kebijakan yang tidak pro rakyat dalam sistim birokrasi kami yang terdepan dalam hal mengkritisi kebijakan itu,” tutup Ayi.
Berkaitan dengan hiruk pikuk “Angkat Kaki” tersebut, Tim Dailypost.id berhasil merangkum tanggapan Sekda Gorut, Ridwan Yasin.
Dengan bijak, Sekda Millennial ini menuturkan bahwasanya informasi yang beredar tidak boleh ditelan “Mentah-mentah”. Seluruh redaksi ataupun kalimat yang tersirat, kata dia, harus dibaca, dicerna, dipahami dan ditanggapi sesuai kenyataan yang ada. Apalagi oleh ASN yang ada di lingkungan Pemda Gorut.
“Jangan telan mentah-mentah informasi yang dibaca! Karena akhir-akhir ini ada informasi yang katanya ‘Tinggal Menghitung Hari Angkat Kaki’. Entah maksud menghitung hari itu untuk siapa, dan isunya dari siapa. Kami belum tahu persis!” kata Ridwan dengan senyum khasnya.
Namun demikian, ketika ditanyakan, apabila isu “Tinggal Menghitung Hari Angkat Kaki dari Gorut” itu memang ditujukan kepada dirinya. Ridwan Yasin dengan tenang namun tegas menjawab; Mungkin BENAR!
“Saya tidak yakin isu itu ditujukan ke saya, seperti yang saya katakan tadi, kita tidak boleh menelan mentah-mentah informasinya! Tapi, jika diumpamakan, sekali lagi ya, jika misalnya saya yang dimaksud, maka saya dengan tegas akan menjawab; Mungkin BENAR, Saya Tinggal Menghitung Hari. Karena Insya Allah saya akan tetap berada di sini (Gorut) sampai 1.460 hari kedepan, yakni di 2024! Bahkan seterusnya, sebab saya adalah Putera Gorut, kan gitu?” tegas Ridwan Yasin.
“Jadi, kalau menghitung hari, maka mulai hari ini sampai 2024 nanti berarti ada sekitar 1.460 hari. Insya Allah saya masih diberikan kesempatan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsi saya hingga 2024 nanti. Kalau perlu seterusnya, karena kampung halaman saya di Gorut,” tegasnya lagi.
Terlepas dari itu, Sekda Ridwan mengharapkan masyarakat Gorut, terutama para ASN tidak serius dalam menanggapi hiruk pikuk yang terjadi. Sebab kata dia, hal seperti itu justru akan mengganggu proses penyelenggaraan pemerintahan yang sedang berjalan.
“Ini akan mengganggu, terutama bagi kita, jika tidak menggunakan ‘kacamata’ nurani yang benar. Boleh gunakan idealisme, tapi ingatlah tupoksi kita. Semua itu harus balance dan harus ada titik temunya,” pungkas Ridwan Yasin. (daily02)