"> , Gorut – Di sela-sela kesibukannya menjalankan tugas yang diamanahkan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) Faisal Djafar, salah satu Pendamping Sosial PKH Rekrutmen Kemensos RI yang ditempatkan di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) Provinsi Gorontalo wilayah kerja Kecamatan Anggrek sejak Tahun 2015 itu, harus mengalami kecelakan lalu lintas (lakalantas) tunggal dengan menggunakan sepeda motor pribadinya, Sabtu (20/03/2021).
Faisal di hari itu, tengah bertugas mengikuti kegiatan Musyawarah Desa tentang Verifikasi Kelayakan Penerima Bantuan Sosial bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2021, di Desa Tutuwoto, Kecamatan Anggrek.
Pria yang akrab disapa Isal ini mengungkapan, kecelakaan tunggal itu terjadi pada saat dirinya akan beranjak pulang ke rumah kediamannya di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorut.
“Kecelakaan ini terjadi spontan, saat saya baru mau beranjak pulang selepas mengikuti kegiatan Musdes Verifikasi Kelayakan Penerima Bantuan Sosial di Desa Tutuwoto pada sore hari sekitar Pukul 17.55 Wita,” ujar sosok ayah yang memiliki 1 (satu) orang anak itu, Minggu (2/5/2021).
Kepada dailypos.tid, Isalpun menguraikan kronologi kejadiannya.
“Tepatnya pada pukul 17.55 Wita setelah mengikuti agenda Musdes saya hendak pulang, namun karena berlawanan arah dengan tujuan saya, saya memutar balik kendaraan sepeda motor saya ke arah yang ingin saya tuju yakni di Kecamatan Kwandang. Tetapi pada saat saya hendak memutar balik sepeda motor, tiba-tiba saja motor yang saya naiki terjatuh dan menindih kaki kanan saya. Pada saat motor jatuh meninpa kaki kanan itu, saya merasakan saat itu kaki kanan saya berbunyi keras dan seperti ada tanda-tanda yang patah dibagian paha kaki kanan. Untungnya setelah kecelakaan itu, saya segera dilarikan oleh masyarakat ke tempat pijat di Desa Botuwombato Kecamatan Kwandang dengan menggunakan mobil ambulance,” jelasnya dengan nada sedih.
Lanjutnya, tepat pada hari kelima setelah kecelakaan menimpanya, dirinya pun dibawa ke Rumah Sakit Zainal Umar Siddiki (RS. Zus) untuk melakukan pemeriksaan secara medis dan hasil rongsengnya menyatakan bahwa ia mengalami patah tulang pada bagian paha sebelah kanan dan harus di operasi, namun karena persoalan biaya, dirinya tidak mengiyakan hal itu.
“Memang kesehatan saya sangat penting, akan tetapi jujur dari hati paling dalam saya tidak memiliki uang lebih untuk membayar biaya operasi, ditambah saya pun tidak tercover di BPJS Kesehatan,” lanjutnya.
Dari peristiwa tersebut, dirinya mengharapkan beberapa hal.
Pertama, Pemerintah Dearah (Pemda) dalam hal ini Dinsos Gorut sebagai Dinas perpanjangan tangan di daerah tempat ia bertugas, kiranya bisa lebih memperhatikan kinerja dan loyalitas para pendamping yang bertugas di Dinsos terlebih lagi terhadap dirinya yang baru ditimpa musibah, sebab dari awal kecelakaan sampai saat ini, Pejabat Dinsos belum ada yang menjenguknya, selanjutnya dirinya berharap pihak Dinsos bisa membantu dirinya untuk bisa mengklaim BPJS Ketenagakerjaannya, sebab hanya itu satu-satunya harapannya untuk berobat menyembuhkan kembali kakinya yang patah.
Kedua, dirinya berharap pihak BPJS Ketenagakerjaan Gorontalo bisa bekerjasama untuk segera mengapprov klaim BPJSnya, sebab ia sudah cukup lama menunggu persetujuan dari pihak BPJS.
Hingga berita ini dilansir, tim dailypost.id tengah melakukan upaya komfirmasi kepada dinas terkait dan pihak BPJS terkait harapan tersebut. (rsl)