- Tidak bisa dipungkiri bahwa di situasi darurat Covid-19 ini, ekonomi masyarakat turut melemah.
Berbagai upayapun dilakukan sejumlah pihak untuk menjaga kestabilan ekonomi dan kebutuhan masyarakat, baik sandang dan pangan.
Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo Utara (Gorut) sendiri, telah mengambil beberapa kebijakan guna mendongkrak kebutuhan tersebut. Salah satunya dengan melakukan pergerseran anggaran untuk penangangan Covid-19.
Jika ditotal, ada sekitar Rp11 miliar lebih yang telah digeser untuk penanganan Covid-19. Anggaran tersebut di antaranya digeser dari perjalananan dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan beberapa pejabat di jajaran Pemda Gorut.
Yang menjadi tanda tanya hingga saat ini, apakah anggaran tersebut sudah digunakan secara efektif dan efisien?
Menjawab hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Ridwan Yasin yang juga selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Gorut mengatakan, pihaknya terus mengontrol setiap laporan terkait penggunaan anggaran yang diperuntukkan pada penanganan Covid-19.
Dirinya menegaskan, telah menginstruksikan dan mengingatkan kepada OPD terkait agar tepat dalam menentukan orientasi pendanaannya. Jangan sampai tegas Ridwan, anggaran yang disediakan justru lebih banyak pada biaya administrasi.
“Saya sudah ingatkan, yang paling penting adalah peruntukannya setelah kita melakukan pergeseran. Kita melakukan pengkajian secara baik, ini digeser kemana dan untuk belanja apa? Nah, yang saya tekankan untuk kebutuhan kepentingan rakyat. Jadi, kepentingan rakyat itu jangan sampai orientasinya beda lagi, misalnya lebih banyak pada administrasinya dibandingkan yang diterima rakyat, dan itu salah satu melangggar,” kata Ridwan dengan nada tegas.
Diketahui, anggaran yang digeser mencapai 50 persen yang bersumber dari perjalanan dinas dari masing – masing OPD. Untuk otu lanjut Ridwan, biaya yang disiapkan wajib menyentuh masyarakat, baik itu bersifat sembako maupun bantuan bagi para petani yang nantinya akan dikembangkan dalam meningkatkan produksi pertanian.
“Dalam pergeseran 50 persen itu apa saja yang prioritas, bantuan kepada masyarakat apakah bersifat sembako atau bantuan pertanian, untuk meningkatkan produksinya, yang sifatnya dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan ekonomi dalam kondisi sulit,” tutur Sekda Millenial itu.
Tak hanya itu, Panglima ASN itu juga mengingatkan para OPD terkait agar memperhatikan kesejahteraan para garda terdepan, yakni tim dan petugas kesehatan. (adv)