, Gorut – Sekda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin menutup workshop implementasi pengintegrasian Sistem Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa berbasis aplikasi (SISKEUDES) se-Kecamatan Sumalata, di salah satu hotel Kota Gorontalo, Sabtu (20/2/2021).
Dalam sambutannya, Sekda Ridwan meminta kepada peserta workshop agar dapat menyerap materi yang diterima untuk dijadikan pedoman dalam pengelolaan dana desa.
“Kami sangat merespon baik, kegiatan-kegiatan yang digelar oleh pemerintah desa maupun kecamatan. Tapi alangkah baiknya lagi, jika kegiatan yang kita laksanakan benar-benar bisa menghasilkan sesuatu yang berdampak positif terhadap penyelenggaraan pemerintahan,” tukasnya.
Di kesempatan itu, Ketua TAPD Gorut mengungkapkan bahwa di masa pandemi covid-19 ini, setiap daerah mengalami pemangkasan atau recofusing anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 Tentang Pengelolaan TKDD Tahun Anggaran 2021 Dalam Rangka Mendukung Penanganan Pandemi COVID-19 dan Dampaknya.
Gorut sendiri lanjut Ridwan, mengalami pemangkasan anggaran lebih dari Rp10 Miliar.
“Sehingganya, setiap program kerja yang dilakukan diharapkan benar-benar efektif dan efisien,” pungkasnya.
Meski demikian, Panglima ASN ini berharap, refocusing anggaran tidak akan berimbas pada menurunnya pelayanan maksimal bagi masyarakat.
“Perlu diketahui, dari recofusing anggaran ini maka perjalanan dinas di OPD itu mengalami pemangkasan hingga 50 persen. Jadi, jika ada OPD yang perjalanan dinasnya Rp3 Miliar maka turun menjadi Rp1,5 Miliar saja. Tapi kami harap, ini tidak sampai ke kecamatan dan desa-desa, di OPD saja saya kira sudah cukup,” pungkasnya. (adv/daily02)