- BRI (Bank Rakyat Indonesia) telah menjalani perjalanan panjang sebagai bank yang telah eksis selama 128 tahun di Indonesia. Namun, pada saat ini, BRI tidak hanya mempertahankan eksistensinya tetapi juga mengalami transformasi yang luar biasa ke arah digital. Dalam sebuah era di mana teknologi telah mengubah segala aspek dalam kehidupan kita, transformasi digital BRI membawa dampak besar pada cara bank ini memberikan layanan kepada masyarakat.
Konsep Hybrid Bank: Melanjutkan Kehadiran Konvensional dengan Kemajuan Digital
BRI telah mengadopsi konsep hybrid bank yang menggabungkan layanan konvensional dan digital secara bersamaan. Hal ini bukan hanya mengubah cara BRI beroperasi tetapi juga memungkinkan bank ini untuk memperbaiki bisnis proses, inovasi model bisnis, dan penatakelolaan jaringan kerja. BRI saat ini memiliki lebih dari 8.700 kantor cabang, 22.000 e-channel, 500.000 agen BRILink, dan 37.000 mantri yang tersebar di seluruh Indonesia, menciptakan kehadiran fisik yang kuat.
Dengan perpaduan yang unik ini, transformasi digital tidak hanya menguatkan kehadiran fisik BRI tetapi juga meningkatkan kemampuan digitalnya. Hybrid bank ini secara praktis mampu menangkap potensi likuiditas, peluang bisnis, hingga menjangkau segmen bisnis yang sebelumnya belum tersentuh.
BRIAPI, Ceria, BRImo: Tiga Bukti Nyata Transformasi Digital BRI
Sejak BRI memulai transformasi digitalnya pada tahun 2017, bank ini telah menghasilkan berbagai layanan dan produk digital yang mengagumkan. Tiga di antaranya adalah BRIAPI, Ceria, dan BRImo.
BRIAPI (Bank Rakyat Indonesia Application Programming Interface) adalah layanan open banking yang telah dikembangkan oleh BRI untuk mempermudah integrasi produk dan layanan mereka dengan berbagai aplikasi pihak ketiga. Hal ini membuka peluang kolaborasi yang luar biasa dan mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Pada tahun 2021, BRIAPI mencatat pertumbuhan yang mengesankan, dengan volume penjualan mencapai Rp174,5 triliun, meningkat 305,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, BRIAPI telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 386 perusahaan mitra di seluruh Indonesia, termasuk perusahaan digital seperti e-commerce, fintech, ride hailing, dan perusahaan non-digital seperti universitas dan lembaga pemerintahan.
Ceria adalah platform pinjaman digital yang ditawarkan oleh BRI untuk mendukung pembiayaan di e-commerce. Ceria menawarkan pinjaman hingga Rp20 juta dengan tenor maksimal 12 bulan. Proses pengajuan pinjaman melalui aplikasi Ceria hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit, memenuhi kebutuhan generasi milenial dengan opsi “buy now pay later.”
Dalam satu tahun, Ceria berhasil mencetak volume penjualan hingga Rp266,54 miliar. Jika ditambah dengan kartu kredit dan layanan digital lending BRI lainnya, pertumbuhan total mencapai 20,38% atau Rp4,34 triliun. BRI juga berencana untuk mengembangkan Ceria sebagai API untuk meningkatkan layanan paylater.
BRImo adalah layanan mobile banking dari BRI yang terus meningkatkan kualitas fitur-fitur yang ditawarkan. Tujuannya adalah menjadikan BRImo sebagai financial super app bagi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia. Dalam kata-kata Marty Cagan, “Nothing else much matters until you can come up with a strong product that meets the needs of an initial market.”
Dengan lebih dari 14,2 juta pengguna aktif pada tahun 2021, BRImo berhasil mencatat pertumbuhan 56,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Volume transaksi BRImo juga meningkat sebanyak 581%, mencapai Rp1,34 triliun. Survey Satisfaction, Loyalty, and Engagement (SLE) 2021 versi Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI) bahkan menobatkan BRImo sebagai layanan m-banking terbaik.
Menjaga Kesuksesan Melalui Inovasi Berkelanjutan
Pencapaian yang luar biasa ini adalah bukti bahwa produk-produk digital BRI telah memberikan kepuasan bagi nasabah. Meskipun demikian, BRI tidak berhenti di sini. Mereka terus mengidentifikasi kebutuhan nasabah yang terus berubah dan berupaya menghadirkannya melalui layanan dan produk digital yang mereka kembangkan.
BRI juga aktif mengembangkan berbagai aplikasi untuk membantu pekerjaan penyuluh digital dalam mengedukasi masyarakat tentang transaksi digital. Aplikasi seperti Agen BRILink, BRISpot, dan Senyum Mobile diciptakan untuk memfasilitasi proses ini.
Selain itu, BRI menjaga agar tetap berada di jalur yang tepat dengan melakukan pendekatan eksploitasi dan eksplorasi melalui tiga pilar transformasi digitalnya, yaitu Digitizing Core, Digital Ecosystem, dan New Digital Proposition.
Dengan semangat inovasi yang kuat dan komitmen untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat, BRI telah melampaui batas layanan perbankan konvensional di Indonesia. Transformasi digital ini bukan hanya sekadar perkembangan teknologi tetapi juga sebuah komitmen untuk memberikan nilai tambah kepada masyarakat Indonesia melalui layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan inovatif. Transformasi BRI adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana perusahaan yang telah lama berdiri dapat beradaptasi dan terus berkembang dalam era digital yang terus berubah.