, Nasional – Pihak Istana Presiden Republik Indonesia menyatakan telah menerima surat dari Partai Demokrat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno menyebut, surat dari ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih bersifat internal partai sehingga tidak perlu dibalas.
Pratikno secara virtual menyatakan, pihakya telah menerima surat tersebut yang diantar langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
“Iya benar, kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Pak Presiden. Diantar langsung oleh Sekjen Partai Demokrat. Jadi, kami sudah menerima surat itu dan kami rasa, kami tidak perlu menjawab surat tersebut sebab kami menilai itu adalah dinamika internal partai,” kata Pratikno, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis siang (4/2/2021).
Mensesneg menilai, surat yang dilayangkan oleh AHY merupakan urusan rumah tangga Demokrat itu sendiri. Sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar. Anggaran Rumah Tangga (AD-ART).
Diketahui, dalam pernyataannya, AHY mengklaim adanya gerakan kudeta yang akan mengambil alih secara paksa dalam tubuh Partai Demokrat. Dalam hal ini kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Demokrat.
Hal tersbut disampaikan AHY melalui konferensi pers yang digelar Senin (1/2/2021). AHY mencurigai, gerakan kudeta ini dilakukan oleh lima orang pelaku. Dimana kata dia, satu orang adalah kader aktif, lalu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, kemudian seorang mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan tidak hormat karena korupsi, serta satu kadernya lagi yang keluar sejak 3 tahun lalu.
Sementara, orang kelima bukan bagian dari Partai Demokrat dan merupakan seorang pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Meski demikian, dalam konferensi persnya, AHY tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah atau presumption of innocence dalam permasalahan ini. Karena itu tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan,” kata AHY dalam keterangannya. (daily02/dbs)