, Tulungagung – Pasca Tiga warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, kabupaten Tulungagung meninggal positif Covid-19.
Dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten Tulungagung dan Satgas Covid-19 melakukan rapid test dan swab antigen bagi warga di dua RT atau lebih 200 orang.
Petugas terpaksa jemput bola atau mendatangi rumah-rumah warga, lantaran ada yang enggan diperiksa.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Penanganan Penyakit Menular, Dinkes kabupaten Tulungagung, Satrio Wibowo, mengatakan dalam penelusuran sebaran virus Covid di Banyuurip, pihaknya menerjunkan tiga tim. Para petugas ada yang melakukan pemeriksaan di kantor desa dan ada yang jemput bola di rumah warga.
“Dari hasil investigasi ada 200 orang yang harus di-tracing, ini masih proses. Kami menerapkan dua pemeriksaan yakni rapid tes dan swab antigen, untuk melihat riwayat perjalanan penyakit, ” kata Satrio, Kamis (6/5/2021).
Dari hasil tracing sementara ditemukan 5 perangkat desa yang reaktif dan beberapa warga lainnya.
“Dari lima perangkat yang reaktif, kemudian kami telusuri ke keluarga ternyata ada suami dan dua anaknya yang juga reaktif, ” imbuhnya.
Pihaknya mengaku, hasil tracing tersebut akan ditindaklanjuti dengan skema penanganan Covid-19, termasuk pemeriksaan swab PCR hingga dilakukan karantina. (Daily23/Sar)