Kota Gorontalo- Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menekankan pentingnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan di tengah tantangan kebijakan dana transfer yang semakin ketat.
Hal ini disampaikan Walikota saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Semester II Tahun Anggaran 2023 dan Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi di Lingkungan Kota Gorontalo, Kamis (25/01/2024).
“PAD menjadi salah satu sektor pendapatan yang sangat signifikan bagi kita, menjadi sumber pembiayaan pembangunan di tengah kebijakan dana transfer yang semakin ketat. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kinerja penerimaan serta mutu pelayanan masyarakat,” ujar Walikota Marten Taha.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah PAD dari Rp226 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp345 miliar pada tahun 2023, namun masih berada di bawah target yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 350 miliar. Walikota menyoroti bahwa penerimaan retribusi daerah masih berada di posisi paling bawah, dan hal ini perlu ditingkatkan.
“Walaupun jumlah PAD meningkat, kita masih di bawah target yang telah ditetapkan. Penerimaan retribusi daerah perlu dioptimalkan, mengingat pendapatan dari pajak daerah sudah mencapai 96 persen, hasil pendapatan lain melalui BUD dan pengelolaan RS Otanaha sudah mencapai 100 persen,” jelas Walikota.
Marten Taha menekankan bahwa Kota Gorontalo, yang tidak memiliki sumber daya alam dan royalti, lebih menggenjot sektor jasa dan perdagangan sebagai kontributor penting terhadap perekonomian kota. Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi melalui partisipasi dalam pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah.
Dalam upaya mencapai target PAD yang optimal, Walikota Gorontalo juga mengajak seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya pengelola PAD, untuk memacu kinerja dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
(Daily)