, Gorut – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin kembali mengingatkan agar pemerintah harus terus berada di tengah-tengah masyarakat.
Hal itu ditegaskan Ridwan Yasin ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Instansi Terkait bersama Komunitas Pengemudi Bentor Gorut, yang dilaksanakan di Aula Gerbang Emas, Kantor Bupati, Kamis (28/1/2021).
Sekda menyampaikan, rakor ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara komunitas pengemudi bentor dengan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie beberapa waktu lalu. Dimana saat itu,
“Alhamdulillah, beberapa hari lalu asosiasi/komunitas pengemudi bentor berkunjung ke bapak gubernur, dan mereka diterima secara resmi. Jadi, dari pertemuan itu bapak gubernur menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Gorontalo untuk berkoordinasi dengan Dishub Gorut terkait dengan hasil kunjungan tersebut,” kata Ridwan.
“Nah, hari ini untuk menindaklanjuti perintah bapak gubernur, maka Kepala Dishub Kabupaten Gorut telah menjadwalkan pertemuan untuk membahas pengaturan, penyelenggaran penginputan kendaraan bentor,” sambungnya.
Di sela-sela sambutannya, Sekda Millennial itu menyebut bahwa sebelum rakor dimulai, dirinya telah berdiskusi panjang dengan Kadis Perhubungan Gorut.
“Pada intinya, saya sampaikan bahwa kita sebagai pemerintah harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat, termasuk masyarakat pengemudi bentor. Mereka tidak bisa kita biarkan sendiri, karena kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan. Apalagi di kondisi pandemi Covid-19 ini, semuanya serba terbatas karena kita semua harus patuh pada aturan-aturan yang ada. Tentu aturan itu juga, demi keselamatan kita bersama. Nah, di masa pandemi ini, kami juga tidak bisa memungkiri perekonomian masyarakat menurun,” kata Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan mengharapkan, melalui rakor tersebut akan lahir solusi-solusi yang dapat membantu pengemudi bentor agar dapat beraktivitas seperti biasanya.
“Terutama agar para pengemudi bentor bisa menambah penghasilan mereka sehari-hari. Sebab kami menyadari, apa yang dialami bapak/ibu saat ini tidak menguntungkan karena harus berhadapan dengan kondisi pandemi Covid-19. Yang biasanya pendapatannya bisa 300-400 ribu, tapi di masa pandemi ini 100 ribu saja susah. Maka dari itu, lewat rakor ini, mari lakukan diskusi secara baik agar pemerintah bisa berupaya memberikan solusi-solusi,” pungkasnya. (adv/daily02)