, Gorontalo – Informasi dan berita mengenai kebocoran data dari salah satu situs lembaga negara mengebohkan jagat maya Indonesia.
Sedikitnya ada 279 juta data WNI yang disinyalir telah diperjualbelikan di dunia maya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Atas masalah ini, Bareskrim Polripun bergerak cepat melakukan penyelidikan dan investigasi.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto sendiri telah menginstruksikan Dirtipidsiber Brigjen Pol Slamet Uliandi agar mengusut tuntas kasus tersebut.
Nah, untuk anda Warga Gorontalo, tahukah anda jika dari jutaan data tersebut, terdapat ratusan data WNI dengan tempat lahir Gorontalo.
Dari hasil investigasi online, berikut sampel data yang berhasil diperoleh tim dailypost.id:
- Terdapat 218 Data dengan tempat lahir Gorontalo
- Terdapat 8 Data dengan tempat lahir Limboto
- Terdapat 4 Data dengan tempat lahir Batudaa
- Terdapat 2 Data dengan tempat lahir Tibawa
Data di atas merupakan sampel yang diperoleh dari sejumlah link. Sedikitnya ada tiga alamat sampel data yang dibocorkan, yakni:
https://bayfiles.com/73P2Gfv8u5/indonesia_zip; https://anonfiles.com/B5P2G8v5u5/indonesia_zip; https://mega.nz/file/e94kgQgC#4HVek8Wrsv…YdonEWRgx0.
Ketiga alamat untuk mengunduh data itu menggunakan kata sandi raidforums. Bahkan, Untuk lebih meyakinkan, akun itu juga memberi kontak Telegramnya. Sehingga, siapa saja yang ingin bertanya lebih lanjut dengan data itu bisa mengakses akun Telegram kotz1234567.
Jika ditelusuri lebih lanjut, terdapat banyak lagi data WNI, khususnya untuk wilayah (Gorontalo) yang bocor di dunia maya. Tapi sayangnya, setelah informasi tersebut viral dan mulai ditelusuri, beberapa link tersebut tidak bisa diakses lagi.
Lantas, apa bahayanya jika data penduduk bocor?
Dikutip dari detikfinance, Berikut 3 Bahaya jika data penduduk bocor:
1. Dieksploitasi untuk Pinjam Uang
Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya membeberkan sejumlah bahaya yang dapat mengintai akibat kebocoran data tersebut, salah satunya eksploitasi untuk kejahatan.
“Data akan dieksploitasi misalnya dengan membuat KTP Aspal dan digunakan untuk kepentingan kriminal. Misalnya mengajukan pinjaman atas nama korban,” kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (21/5/2021).
2. Buat Bikin Rekening Bodong
Selain itu, data KTP Aspal tersebut dapat digunakan oleh pelaku dengan berpura-pura menjadi pemilik KTP dan melakukan kejahatan di sektor perbankan.
“KTP Aspal dapat digunakan untuk membuka rekening bank bodong yang akan digunakan untuk menampung hasil kejahatan. Ketika uang sudah dikuras, pemilik data yang kelimpungan akan berurusan dengan pihak berwajib,” beber Alfons.
3. Data Makin Rentan Diretas
Lebih lanjut, dia menjelaskan data kependudukan tersebut bisa digunakan untuk mendaftar berbagai layanan secara ilegal.
“Data kependudukan juga dapat digunakan untuk mendaftar banyak layanan secara ilegal. Dan data tersebut jika digunakan sebagai kredensial maka data tersebut rentan diretas,” tambahnya.
Dari kejadian ini, masyarakat harus lebih waspada dalam melindungi data masing-masing.
Hingga berita ini dilansir, tim dailypost.id sedang menggali informasi lebih lanjut mengenai dugaan keborocan data tersebut. (daily02)