, NTT – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengungkapkan, korban banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 193 orang.
Jumlah tersebut diumumkan lewat konferensi pers virtual, Selasa (6/4/2021).
“Secara keseluruhan yang telah ditemukan sebanyak 117 meninggal dunia, dan hilang 76 orang. Ini data terakhir,” kata Doni.
Doni mengatakan, data yang diperoleh merupakan data update BNPB pada Selasa (6/4/2021), tepatnya pukul 21.00 WITA. Data korban tersebar di beberapa Kabupaten/Kota.
“Flores Timur ada 60 orang meninggal dunia dan dan 12 orang hilang,” urainya.
Sementara di Alor, ada 21 orang meninggal dunia dan 20 orang hilang, kemudian di Malaka 3 orang meninggal dunia. Untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sendiri, terhitung masing-masing ada 1 orang meninggal dunia.
“Di Lembata 28 orang meninggal dunia, dan 44 orang hilang, di Sabu Raijua 2 orang meninggal dunia, dan Ende 1 orang meninggal dunia,” kata Doni.
Untuk data pengungsi lanjut Doni, masih terbilang dinamis, sehingga pihaknya belum bisa menguraikan secara detail. “Jumlah pengungsi di setiap daerah masih fluktuatif, masih bisa berubah,” ujarnya. (cnn)