, Gorontalo – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menyikapi persoalan Telur Busuk yang masuk ke salah satu Warung Elektronik Gotong Royong Elektronik (e-Warong), tepatnya di Kecamatan Pulubala beberapa waktu lalu.
Minggu (7/2/2021), orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo ini mendatangi langsung e-Warong terkait.
Di kesempatan itu Nelson menegaskan, dirinya akan menindak tegas jika ada Supplier atau e-Warung yang bertingkah.
“Saya mengunjungi langsung dan mengecek. Jadi, hari ini ada pihak Supplier dan e-Warong. Ada hal yang diberitakan oleh salah satu media, bahwa ada (Telur) yang rusak. Perlu kami jelaskan, persoalan seperti ini sudah diperhitungkan jauh-jauh hari. Kan sebelumnya sudah ada kesepakatan, antara Suplier dan e-Warong. Ketika ada produk yang rusak maka harus diganti,” tegas Nelson.
Dirinya juga menyampaikan, Telur Busuk yang sempat diterima oleh salah e-Warong itu tidak sampai ke tangan konsumen, dalam hal ini rakyat penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Sekali lagi kami tegaskan, hingga saat ini tidak ada ditemukan (produk rusak) untuk rakyat! Kalaupun ada dan terbukti (suplier atau e-warong) yang begitu (nakal-red), maka akan saya keluarkan! Nanti dilaporkan jika ada suplier atau e-warong yang macam-macam, nakal, kemudian menyalurkan kepada rakyat (produk) yang tidak benar,” tegasnya lagi.
Terkait pemberitaan di salah salah satu media, merupakan hal yang tidak elok jika nara sumbernya adalah pihak e-Warong ataupun Suplier itu sendiri. Sebab yang menjadi konsumen BPNT itu adalah rakyat, bukan pihak e-Warongnya.
“Seperti yang saya sampaikaan, ketika ada barang rusak, maka supplier dan e-Warong harus menyelesaikannya secara baik-baik. Kan ada kesepakatan untuk menggantinya. Jadi seharusnya yang diwawancarai itu rakyat. Apakah benar menerima Telur Busuk? Kan tidak! Karena merekalah owner, mereka adalah pengguna dari barang-barang yang ada di e-Warong,” pungkas Nelson.
“Sekali lagi saya luruskan, jika ditemukan barang ataupun produk yang rusak di e-Warung, maka suplier dan e-Warung harus menyelesaikannya secara baik-baik sesuai kesepakatan sebelumnya, yaitu mengganti barang baru,” kata Nelson di hadapan Supplier dan e-Warong terkait.
Kedepan, Nelson mengharapkan agar persoalan seperti ini tidak terulang. Apalagi jika barang rusak itu sampai di tangan rakyat.
“Sekali lagi saya ingatkan kepada supplier dan e-Warung, jangan sampai bantuan untuk masyarakat ini dipermainkan! Lakukan sesuai standar yang ada. Oleh karena itu saya sudah meminta kepada Dinas Sosial dan pendamping utamanya, termasuk rakyat untuk mengontrol dan mengawasi,” imbuhnya.
Untuk kontrol sendiri, sambung Nelson, tak hanya bisa dilakukan oleh dinas, pendamping, ataupun masyarakat. Wartawanpun berhak memberikan control terhadap realisasi bantuan ini.
“Wartawan tentu berhak mengontrol. Silakan! Tapi saya minta dalam mengontrol itu, wartawan memberitakan yang benar. Saya sutuju jika wartawan mengontrol. Tapi kontrol yang benar, berita yang benar juga,” tutup Nelson. (daily02)