Gorontalo- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada bulan Januari 2024, sebanyak 13 provinsi di Indonesia mengalami deflasi, dan Gorontalo mencatatkan deflasi terdalam sebesar 0,91 persen. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan data ini dalam konferensi pers pada Kamis (1/2/2024).
Dari 38 provinsi di Indonesia, 25 mengalami inflasi, sementara 13 lainnya mengalami deflasi. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan harga signifikan meliputi Gorontalo dengan 0,91 persen, Sumatera Barat dengan 0,32 persen, DKI Jakarta dengan 0,19 persen, Bali dengan 0,09 persen, Kalimantan Utara dengan 0,05 persen, dan Maluku Utara dengan 0,02 persen.
Sementara itu, provinsi-provinsi yang mengalami inflasi tertinggi melibatkan Papua Pegunungan dengan 1,01 persen, Nusa Tenggara Timur dengan 0,97 persen, Jambi dengan 0,83 persen, Kalimantan Selatan dengan 0,55 persen, Sulawesi Selatan dengan 0,36 persen, dan Jawa Barat dengan 0,15 persen.
Inflasi secara nasional pada Januari 2024 mencapai 2,57 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara inflasi bulanan mencapai 0,04 persen. Amalia menjelaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) secara bulanan dari 105,15 Desember 2023 menjadi 105,19 pada Januari 2024, tingkat inflasi bulan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu.
“Secara year on year, terjadi inflasi sebesar 2,57 persen, dan year to date terjadi inflasi sebesar 0,04 persen,” tambah Amalia. Data ini memberikan gambaran detail tentang pergerakan harga di berbagai wilayah Indonesia, memperlihatkan variasi antara inflasi dan deflasi yang dapat mempengaruhi ekonomi lokal.
(D09)
