Gorontal0 – Dalam persiapan menjelang keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi yang tinggal menyisakan 3 minggu lagi, Embarkasi Haji Gorontalo menghadapi tantangan serius akibat kekurangan anggaran sekitar Rp2,95 miliar. Informasi ini terungkap dalam rapat kerja Komisi 4 DPRD Provinsi Gorontalo bersama mitra kerja instansi pemerintah Provinsi Gorontalo pada Senin, (22/04/2024).
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Dra. Hj Nikma Tahir menjelaskan bahwa kekurangan anggaran tersebut terjadi karena fluktuasi harga maskapai yang mengalami kenaikan, serta keterbatasan jumlah penerbangan. Dari 12 penerbangan pada tahun 2023, jumlah penerbangan meningkat menjadi 14 penerbangan pada tahun 2024. Namun, dengan anggaran yang tersedia hanya sebesar Rp6,3 miliar, sedangkan permintaan maskapai mencapai Rp9 miliar, hal ini menjadi perhatian serius.
“Peningkatan jumlah penerbangan dan kenaikan harga maskapai menjadi penyebab utama kekurangan anggaran,” ungkap Nikma Tahir.
Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama instansi terkait segera merencanakan pergeseran anggaran untuk menutupi kekurangan dana yang ada. Langkah ini dianggap sebagai solusi yang tepat untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji tanpa kendala finansial.
“Kami akan berupaya melakukan pergeseran anggaran untuk menutupi kekurangan ini, karena ini berkaitan langsung dengan embarkasi haji dari Provinsi Gorontalo,” tegas anggota fraksi Golkar itu.
Selain menangani aspek keuangan, perhatian juga difokuskan pada calon jemaah haji lansia. Dengan mayoritas jumlah calon jemaah haji yang merupakan lansia, upaya keamanan dan keselamatan mereka menjadi prioritas utama. Dari total 1017 calon jemaah haji Provinsi Gorontalo tahun 2024, sekitar 300 di antaranya adalah lansia yang membutuhkan perhatian khusus.
(Winanda)
