,KOTAMOBAGU—Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Senin, 16 September 2024, Sri Tanti Angkara atau yang lebih dikenal sebagai Bunda STA mengadakan kegiatan dzikir dan tadarus Al-Quran di kediamannya, Desa Poyowa Besar I, Kecamatan Kotamobagu Selatan. Acara ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kehangatan, dihadiri oleh ratusan masyarakat dari berbagai kalangan.
Kegiatan dzikir dan tadarus ini dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Dzikir Basyairul Khairat, Hj. Ustadz Agus Salim. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di Kotamobagu, seperti Ketua PC NU Kotamobagu, Nasrun Kotto, serta sesepuh NU Kotamobagu, KH Ustadz Ahmad Syafi’i, yang turut memberikan nuansa spiritual semakin mendalam.
Dalam sambutannya, Bunda STA menekankan pentingnya meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai pemimpin yang membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia. “Baginda besar Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan dalam kehidupan manusia. Sebagai umatnya, kita harus berusaha mengikuti ajarannya dan menjauhi segala larangannya,” ungkap Bunda STA dengan penuh hikmah.
Lebih lanjut, Bunda STA mengingatkan bahwa Rasulullah SAW sepanjang hidupnya selalu memberikan contoh yang baik tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau status sosial. “Beliau selalu mengedepankan kasih sayang dan kebaikan kepada semua orang, tanpa melihat siapa mereka, kaya atau miskin, tinggi atau rendah.”
Selain memperingati Maulid Nabi, Bunda STA juga mengumumkan bahwa kegiatan dzikir dan tadarus Al-Quran ini akan menjadi agenda rutin setiap pekan, tepatnya pada Senin malam. “Ini adalah komitmen kami untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjaga keberkahan dalam setiap langkah hidup,” tambahnya.
Sementara itu, dalam tausiahnya, Ustadz Ahmad Syafi’i menjelaskan makna keberkahan yang terkandung dalam kegiatan ini. “Keberkahan adalah bertambahnya kebaikan dalam hidup kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan kepada keluarga besar Benny Rhamdani dan Bunda STA, serta seluruh masyarakat yang hadir,” tuturnya.
Acara dzikir dan tadarus yang berlangsung di malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, bukan hanya menjadi momen religius, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga di Kotamobagu, yang semakin mendalami arti kebersamaan dan keteladanan Rasulullah SAW. (Man)
