Gorontalo — Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo mengungkapkan kekhawatirannya terkait penurunan partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang akibat berkurangnya jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kekhawatiran ini disampaikan Ketua Komisi 1, AW Thalib, saat melakukan monitoring langsung ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (02/08/2024).
Menurut AW Thalib, perubahan data kependudukan yang terjadi setelah pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada Februari 2024 lalu, berdampak pada jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di berbagai wilayah.
“Perubahan ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peristiwa kematian, anak-anak remaja yang telah mencapai usia 17 tahun dan menjadi pemilih pemula, adanya pensiunan TNI/POLRI, serta perpindahan warga dari satu wilayah ke wilayah lain,” jelasnya.
Komisi 1 menekankan pentingnya peran PPK dalam mencermati perubahan data kependudukan ini.
“PPK sebagai ujung tombak penyelenggaraan pilkada harus memastikan tidak ada warga yang tidak terdaftar sehingga hak politik mereka untuk memilih tidak terabaikan,” tambah AW Thalib.
Perubahan data kependudukan pasca pemilu Februari 2024, yang telah berlangsung selama hampir lima bulan, dipastikan mempengaruhi jumlah pemilih di pilkada serentak yang akan digelar pada bulan November mendatang. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus agar proses demokrasi berjalan lancar dan partisipasi pemilih tetap tinggi.
AW Thalib juga menyoroti peran penting PPK dalam menyukseskan penyelenggaraan pilkada. “PPK yang berada langsung di tengah-tengah masyarakat memiliki peran vital dalam keberhasilan pilkada, baik itu pemilihan gubernur, bupati, maupun walikota,” pungkasnya.
Monitoring yang dilakukan oleh Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh tahapan dan persiapan pilkada berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, diharapkan tidak ada masyarakat yang kehilangan kesempatan untuk menyalurkan hak pilihnya dan partisipasi pemilih dapat tetap tinggi meskipun ada pengurangan jumlah TPS.
(Adv)