Mengkhawatirkan Bulango Utara

Crew Dailypost.id
Jefri Potabuga S.Pd (Wartawan Dailypost.id). (Foto:Istimewa)
Penulis oleh: Jefri Potabuga

DAILYPOST.ID Editorial- Pemilihan kemarin yang merupakan pesta rakyat, justru banyak menguras energi negatif yang terjadi di kalangan masyarakat itu sendiri, hanya karena masalah perbedaan kontestasi.

Hal itu seperti terjadi di Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango. Dimana kondisi masyarakat yang sudah berulang kali melakukan pemilihan umum, yang harusnya lebih maju namun malah mengalami kemunduran.

Tahun 2024 ini telah memasuki babak baru politik, karena telah memilih para figur wajah-wajah baru sebagai wakil rakyat yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat di parlemen nanti.

Politik di Bulango Utara sejak dekade terakhir ini mengalami dinamika politik yang cukup kompleks. Tentu, politik yang kita harapkan adalah politik yang benar-benar berdasar pada kepentingan rakyat nantinya. Namun apakah tujuannya akan tetap sama apabila figur itu telah diambil sumpahnya? Biarkan waktulah yang menjawab itu semua.

Ironis rasanya, informasi yang berhasil sampai di telinga Dailypost.id, sebuah politik yang cukup meresahkan. Terdapat sekumpulan harapan yang tidak sampai, banyak suara minor di pelosok yang hanya mampu didekap dalam diam serta setumpuk kekecewaan yang tidak bisa keluar dari mulut rakyat kecil itu.

Bagaimana tidak, saudara kandung bisa saja berkelahi dan hampir saling bunuh hanya karena perbedaan pilihan. Dikucilkan dan ditinggalkan bila tak sama pilihan. Paling mirisnya anak muda yang katanya tongkat estafet bangsa lebih mengedepankan politik uang ketimbang kapasitas dari figur tersebut. Sedih rasanya ketika yang keluar dari mulut anak muda, “Ada uang, ada suara,” ucap salah seorang pemuda dengan lantang tanpa rasa berdosa.

Cara berpikir seperti inilah yang sangat mengkhawatirkan dan justru dapat menghancurkan demokrasi di negara kita sendiri. Hak suara rela dibayar dengan selembar uang dan menggadaikan masa kepemimpinan selama 5 tahun pada pemimpin yang salah. Padahal anak muda yang turut ambil andil dalam politik bisa menjadi kekuatan besar esok hari. Sebagaimana dalam kutipan “Kemajuan suatu bangsa bergantung pada kualitas politikus muda yang terlibat.” – Anonim.

Masalah Kecamatan Bulango Utara bukan hanya soal bantuan, bukan hanya soal euforia semata. Lebih dari itu, dan masalah Bulango cukup kompleks, coba kita lihat dari kacamata Bulango itu sendiri; masalah tapal batas antara Desa Kopi, Desa Tupa dan Desa Tuloa yang miris tidak selesai selama bertahun-tahun, saling klaim kekuasaan wilayah jadi pemicu utama. Meskipun pada ahirnya perseteruan bisa selesai namun hingga sampai sekarang belum ada keberlanjutan masalah tersebut sampai tuntas, termasuk dalam sektor pendidikan, kata mereka pendidikan jadi masalah prioritas, tapi kebakaran yang terjadi di salah satu sekolah dasar di Desa Kopi beberapa tahun kemarin hingga kini perbaikannya belum juga jelas.

Tidak hanya itu pembangunan infrastruktur yang belum merata, salah satunya suara yang hingga sekarang ini masih saja bergema di mulut-mulut warga yang berada di Bulango Ulu, perbaikan jalan sampai sudah ada pembangunan waduk Bulango Ulu. Sehingga isu yang tersebar di sana, perbaikan jalan belum akan dilaksanakan karena perubahan jalur transportasi. Tidak hanya itu mereka juga menyuarakan soal tower jaringan yang hingga kini belum dirasakan. Listrik pun belum lama masuk di daerah mereka.

Belum lagi kita disodori oleh ancaman yang sudah berada di depan mata. Yakni krisis moral dan etika oleh anak-anak penerus bangsa, namun kondisi itu seperti tidak berbanding lurus dengan pendidikan di daerah ini yang terus digenjot dengan berbagai terobosan kemudahan, seperti kawanan yang terus membabi buta. Seakan semua terlihat lambat dan menyia-nyiakan waktu yang terbatas, tapi sayang malah kerakusan kita yang tidak terbatas.

Ini jadi pertanyaan besar di diri kita masing-masing, bahwa siapa yang dapat menyelesaikan segala problematika yang terjadi di masyarakat? Tentu kita akan spontan menjawab wakil rakyat. Nah pertanyaannya apakah wakil rakyat yang telah kita pilih sudah betul-betul akan memperjuangkan hak-hak rakyat? Ini yang tidak bisa kita jawab, kalaupun tidak akan demikian maka semua adalah kesalahan kita yang telah memilih wakil kita di parlemen. Sehingga sebenarnya yang harus kita perbaiki paling dasar adalah kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang kian mengalami kemunduran, hanya karena terpengaruh politik uang, yang sudah mewabah dan menjadi penyakit akut yang susah sembuh di masyarakat.

Ini harus jadi atensi kita bersama, karena Bulango tidak saja sebuah tempat atau pun ruang melainkan jati diri kita bersama. Daerah ini adalah harapan dari kakek buyut kita yang dalam juang harus kita usahakan, karena harapan kebahagiaan hidup semakin memuncak. Karena harapan pula adalah sebuah idealisme yang hidup di setiap hati nurani kita. Segala kemungkinan akan segera terjadi, oleh karena itu mari berbenah, tanpa menunggu semua kalap.

Share:   
Exit mobile version