Gorontalo– Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi menggelar acara zikir dan doa bersama yang berlangsung khidmat di halaman Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo. Kegiatan yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), anak-anak panti asuhan, serta majelis taklim ini bertujuan untuk mensyukuri perjalanan panjang provinsi yang resmi berdiri sejak 2000 silam.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh trio qari Gorontalo, yakni Ustaz Yaser Arafat Dama, Yudin Mohamad, dan Husni Idrus. Suasana semakin religius dengan tausiyah yang disampaikan oleh Habib Salim Bin Abdurrahman Aljufri, Ketua Majelis Rasulullah Gorontalo. Dalam ceramahnya, Habib Salim mengingatkan pentingnya akhlak mulia dalam menjaga keberkahan hidup.
“Zikir bersama ini bukan hanya sekadar merayakan HUT Provinsi Gorontalo. Namun, harus menjadi momen untuk meningkatkan derajat kita di hadapan Allah SWT. Caranya dengan bersabar, tawadhu, dermawan, dan terus berakhlak mulia,” ujar Habib Salim.
Ia juga menekankan bahwa rasa syukur tidak hanya ditujukan kepada Sang Pencipta, tetapi juga kepada para pejuang yang telah berkontribusi besar dalam terbentuknya Provinsi Gorontalo.
Selain itu, acara ini menjadi sarana berbagi dengan penyerahan santunan kepada sejumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), di antaranya LKSA Amal Saleh, Darul Musim, Harapan Umat, Shiratal Umah, Marhamah, dan Nurul Qolbi.
Zikir bersama dipandu oleh Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafiz-Hafizah (Ipqah) Provinsi Gorontalo, yang turut menciptakan suasana khidmat. Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, beserta istri, Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Djoewiati Kentjana Soebrata, hadir dalam acara tersebut. Tak ketinggalan, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim, pimpinan organisasi perangkat daerah, hingga pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi Gorontalo turut memberikan dukungan.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga wujud nyata dari semangat kebersamaan dan nilai-nilai religius yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Gorontalo.
(d10)
