Terlanjur Klik Undangan Via WA, Saldo Endang Hilang Secara Misterius

Dailypost.id
Endang saat memperlihatkan undangan online jenis APK di pesan Whatsapp miliknya, Kamis (25/04/2024).

DAILYPOST.ID Gorontalo — Sebuah pesan WhatsApp tiba-tiba muncul di ponsel Endang, seorang ibu rumah tangga yang tengah sibuk dengan urusan rumah tangga. Berisikan undangan pernikahan dari seorang yang mengatasnamakan anggota keluarganya, Endang tanpa berpikir panjang langsung mengklik link undangan tersebut. Namun, apa yang terjadi kemudian membuatnya terkejut.

Sesaat setelah mengklik undangan tersebut, Ia mendapat laporan dari aplikasi BRImo miliknya bahwa saldo di rekening mulai berkurang secara misterius. Padahal Ia tidak melakukan transaksi apapun saat itu. Dalam beberapa menit, sejumlah uang telah lenyap tanpa jejak. Tanpa menunggu waktu lama, Endang segera melaporkan insiden tersebut ke Bank BRI terdekat.

Menemui Customer Service (CS), Endang dijelaskan bahwa ia telah menjadi korban upaya penipuan daring yang dikenal sebagai “scamming”. Para penipu menyamar sebagai anggota keluarga atau teman dekat dengan mengirimkan undangan palsu jenis APK melalui aplikasi pesan singkat. Tujuannya hanyalah satu, menguras saldo rekening korban.

Untungnya, tindakan cepat Endang untuk melaporkan kejadian tersebut dan mengganti kode keamanan di aplikasi BRI Mobile membantu meminimalkan kerugian. Saldo yang raib hanya sebesar 150 ribu rupiah, sebab dua hari sebelumnya Ia telah menarik hampir seluruh saldonya untuk keperluan rumah tangga.

Namun, peristiwa ini adalah peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap penipuan online. Modus baru yang terus berkembang menuntut kewaspadaan ekstra. Salah satunya adalah modus yang menggunakan undangan palsu melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Dalam modus ini, penipu akan berpura-pura sebagai pihak pengirim undangan seolah-olah dari keluarga yang dekat dengan korban. Mereka akan mengirimkan file ekstensi aplikasi yang seolah-olah merupakan undangan pernikahan atau acara penting lainnya. Namun, tujuan sebenarnya dari modus ini hanyalah untuk menguras saldo rekening korban.

Setelah meng-klik undangan tersebut dan menginstal aplikasi yang terlampir, korban akan diminta untuk memberikan izin akses kepada aplikasi tersebut. Tanpa disadari, hal ini meletakkan data pribadi korban dalam bahaya. Data rahasia dan informasi seperti One Time Password (OTP) yang masuk melalui SMS dapat dicuri oleh pelaku.

Dalam menghadapi modus penipuan online yang semakin canggih, Pimpinan BRI Cabang Limboto, Dede Sujana, meminta nasabah dan masyarakat agar lebih berhati-hati. Ia mengimbau agar nasabah dan masyarakat pada umumnya untuk lebih berhati-hati dengan beragam modus penipuan perbankan. Ia mengajak nasabah BRI dan semua pihak selalu mengedepankan kewaspadaan dalam menerima pesan dalam bentuk apa pun, dengan tidak terburu-buru percaya dengan ajakan pesan tersebut.

Ia pun berharap agar korban kejahatan perbankan tidak bertambah. Keamanan dan privasi data pribadi menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.

Kasus yang dialami Endang merupakan contoh nyata bahwa penipuan online dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Terlebih lagi, dengan munculnya modus baru yang menyamar sebagai undangan aplikasi, penting untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menerima dan mengklik tautan atau undangan yang mencurigakan..

“Kami sangat menyayangkan adanya penipuan online yang menimpa nasabah kami. Kami selalu mengingatkan nasabah dan masyarakat umum agar lebih berhati-hati, tidak memberikan informasi pribadi, dan tidak asal melakukan tindakan terhadap undangan atau tautan yang mencurigakan,” kata Dede Sujana, Jumat (26/04/2024).

Selain modus peipuan dengan undangan digital, masih banyak modus penipuan online lainnya yang berbahaya, seperti modus penipuan dengan pesan cek resi, surat tilang online, dan promo yang mengatasnamakan BRI.

“Jika Anda mendapatkan pesan SMS atau chat media sosial yang mengatasnamakan Bank BRI dan meminta untuk mengklik link atau APK tertentu di pesannya, lebih baik abaikan,” pungkasnya.

(Vita Pakai)
Bagikan ke:   
Exit mobile version