sa shop gorontalo

Badut Lampu Merah dan Perjuangan Seorang Ayah

Dailypost.id
Badut Lampu Merah di Kompleks SMP 6 Kota Gorontalo tengah melambaikan tangan kepada pengendara. (Foto:Jefri)

DAILYPOST.ID – Siapa sangka di balik kostum ceria Badut Lampu Merah di SMP 6 Kota Gorontalo, Kecamatan Kota Selatan, tersembunyi kisah mengharukan seorang ayah yang tak kenal lelah berjuang untuk menyekolahkan dua orang anaknya.

Berdiri di pinggir jalan di bawah teriknya mentari, badut dengan hati penuh keikhlasan menghibur para pengendara yang melintas. Di antara anak-anak kecil yang melambai-lambaikan tangan ke arahnya, badut itu menyediakan balon kecil yang disalurkan dari genggamannya. Tidak jarang, para pengendara yang tersentuh oleh aksi kemanusiaan sang badut memberikan sumbangan, berupa uang, makanan, atau minuman.

https://wa.wizard.id/003a1b

Meski teriknya panas dan bisingnya knalpot, tak sekalipun sang ayah berhenti dari pekerjaannya ini. Ia sadar betul bahwa kehidupan di zaman yang sulit ini menuntut ketekunan dan kerja keras. Tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah yang mencari nafkah untuk istri dan dua anaknya menjadi pendorong kuat baginya untuk menjadi seorang badut di lampu merah.

Dengan rendah hati, sang ayah menceritakan bahwa pekerjaannya dilakukan secara bergantian dengan timnya, mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam setiap harinya. Empat orang badut bergiliran menjalankan tugas tersebut, saling menggantikan apabila satu di antara mereka tak kuat lagi menghadapi teriknya matahari dan pengap dari balutan kostum badut.

Hasil jerih payah mereka tak seberapa, sang ayah mengakui bahwa pendapatan mereka bervariasi, dengan jumlah tertinggi mencapai Rp100.000 dan terendah di bawah Rp50.000. Namun, tak sedikit pun ia mengeluh, sebab kebahagiaan anak-anaknya dan masa depan mereka yang cerah adalah harga mati baginya.

Bukan hanya berhenti di situ, badut-badut ini juga sering diundang untuk menghibur di acara ulang tahun anak-anak. Namun, permintaan yang tak selalu banyak mendorong mereka untuk mencari sumber pendapatan lain, seperti menjadi badut di lampu merah.

Kisah inspiratif sang ayah badut ini mengajarkan kita tentang dedikasi yang tulus dalam mencari nafkah demi masa depan yang lebih baik bagi keluarga. Semoga semangatnya menular dan masyarakat semakin peduli terhadap sesama yang sedang berjuang menghadapi keterbatasan dalam hidupnya.

(Jefri)
Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia