, Kota Gorontalo – Demi kesejahteraan masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo terus berupaya melakukan berbagai inovasi program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Sehingga langkah Baznas Kota Gorontalo pada penyaluran program ekonomi produktif mendapat dukungan penuh oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.
Dalam sambutannya Marten Menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kajian terpenting yang harus dikembangkan secara luas. Dimana zakat diharapkan mampu mengatasi problema kemiskinan, dan kesejangangan sosial di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
“Peran zakat dalam pengentasan kemiskinan adalah peran yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kita semua diingatkan bahwa membantu kehidupan orang lain, dalam hal menanggulangi kemiskinan merupakan sebuah asas kewajiban yang semua itu sudah diatur dalam ajaran Islam,” ungkapnya, Minggu (19/11/2023).
“Pemerintah Kota Gorontalo sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM dan ekonomi kerakyatan melalui bantuan kepada UKM, seperti yang dilakukan Baznas Kota Gorontalo,” sambungnya.
Program ekonomi produktif yang sasarannya kepada pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Gorontalo, agar tetap produktif mengembangkan usaha mereka dan membangkitkan ekonomi daerah agar terlepas dari lingkaran kemiskinan.
Program pentasyarufan program ekonomi produktif oleh Baznas Kota Gorontalo itu, di gelar di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo menghadirkan 100 pelaku usaha sasaran, serta disaksikan Wali Kota Gorontalo Marten Taha dan Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono.
Menarikanya lagi, penerima manfaat program ekonomi produktif dari Baznas Kota Gorontalo ini tidak hanya diberikan bantuan dalam bentuk barang, akan tetapi mendapatkan uang tunai Rp 250 ribu.
Ketua Baznas Kota Gorontalo, Husain Rauf katakan target pada program ekonomi produktif di Baznas Kota Gorontalo ada 200 orang, yang pelaksanaan programnya dilakukan dua tahap.
“Targetkan kami pada program ekonomi produktif ini sebanyak 200 pelaku usaha. Untuk tahap pertama 100 pelaku usaha masing-masing 83 orang penjual nasi kuning, dan sisanya 17 orang penjual gorengan. Sementara tahap kedua, kami rencanakan akan digelar pada tahun 2024 dengan jumlah sasaran yang sama yakni 100 orang,” tandasnya.
