Gorontalo — Desa Daenaa, sebuah nama yang mungkin sebelumnya tidak familiar bagi banyak orang, kini memancarkan secercak cahaya di peta ekonomi lokal. Terletak di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, desa ini telah menorehkan catatan gemilang dalam pengelolaan potensi desa. Prestasi gemilang tersebut membuat Desa Daenaa meraih penghargaan sebagai Desa Pengembangan Wirausaha Terbaik dalam Program Desa BRILian 2023.
Desa Daenaa memiliki luas wilayah mencapai 1.200.000 hektar dengan populasi sekitar 3.517 jiwa. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari mata pencaharian sebagai petani ladang kering. Namun, di balik kegiatan sederhana itu, tersembunyi potensi besar yang berhasil diwujudkan oleh masyarakatnya, yaitu produksi kopra dan jagung.
Dalam setahun, Desa Daenaa mampu menghasilkan 3600 ton kopra dan 1000 ton jagung, menjadikannya sebagai sentra impor utama kedua komoditas tersebut. Tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga menyuplai pabrik-pabrik di luar daerah, seperti Bitung, Sulawesi Utara.
“Desa Daenaa memiliki pola tanam dua musim dalam setahun yang masing-masing menghasilkan sekitar 5000 ton jagung, serta 3600 ton kopra yang diproduksi secara khusus melalui kerja sama dengan BUMDes,” kata Direktur BUMDes Bina Mandiri, Iwan Kadir Malapo, kepada Dailypost.id, Kamis (06/03/2024).
Namun, kesuksesan ekonomi Desa Daenaa tidak hanya bergantung pada hasil pertaniannya. Melalui upaya kolaboratif antara BUMDes dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), masyarakat desa telah lebih produktif dan unit-unit kelompok usaha tumbuh dan berkembang. Tidak hanya meningkatkan produksi komoditas utama seperti kopra dan jagung, tetapi juga menghasilkan produk olahan bernilai tambah, seperti snek stik jagung, yang berhasil dipasarkan hingga ke jaringan ritel-ritel.
“Produk olahan makanan menjadi andalan yang dihasilkan oleh para pengrajin lokal seperti stik jagung, diolah lebih profesional dan dipasarkan secara luas, bahkan hingga ke jaringan ritel seperti Alfamart dan Indomaret,” ungkapnya.
Selain itu, peran BRI dan BUMDes dalam memberikan bantuan modal, penyediaan sarana produksi pertanian, hingga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut menjadi pendorong utama dalam transformasi ekonomi Desa Daenaa.
Iwan mengakui bahwa bimbingan dan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat telah mampu mengangkat perekonomian desa secara signifikan.
Selain itu, pengembangan peternakan sapi dan pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan baku industri lain, seperti biogas, juga merupakan bagian dari diversifikasi ekonomi yang dilakukan di desa ini.
Meskipun kesuksesan ekonomi Desa Daenaa telah terbukti luar biasa, Iwan menyampaikan bahwa pendapatan BUMDes masih bergantung pada musim. Pada musim kemarau, pendapatan bisa menurun.
“Sepanjang 2022, BUMDes Bina Mandiri meraup laba sekitar Rp 400 juta, namun pada musim kemarau seperti pada tahun 2023 laba yang dihasilkan hanya Rp 300 juta,” ujarnya.
BRI juga turut berperan penting dalam mendukung pengembangan desa melalui program BRIlink. Dengan merangkul teknologi modern, layanan keuangan yang disediakan oleh BRIlink telah memudahkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, membuka peluang transaksi yang lebih luas bagi masyarakat Desa Daenaa.
Kepala Desa Daenaa, Jefri Rahim, mengatakan bahwa kesuksesan ini tidak terlepas dari semangat kolaboratif dan upaya bersama dalam memotivasi masyarakat.
“Untuk ketahanan ekonomi Desa Daenaa, melalui program Desa BRILian, kami selalu mendorong masyarakat untuk maju dan berkembang,” ujarnya.
Dukungan BRI Terhadap Pengembangan Desa BRIlian
Sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan perbankan kepada masyarakat Indonesia hingga pelosok daerah, Junior Associate Mantri BRI Unit Limboto, Hadi Purnomo Sukarno mengatakan, bahwa selain bertugas mempromosikan produk BRI dan mengajak masyarakat menggunakan produk BRI, pihaknya juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan dan pembiayaan mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata.
“Desa Daenaa merupakan satu-satunya desa di Gorontalo yang terpilih dalam program Desa BRILian, dan diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa lainnya. Melalui Desa BRILian kami juga terus mendorong keuangan digital bagi masyarakat desa,” ungkapnya.
Desa Daenaa masuk 15 besar Desa BRILian dari 2.062 desa sebagai kandidat.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus berkomitmen menciptakan economic dan social value dengan mendorong inklusi keuangan sampai ke level pemerintahan terkecil yaitu desa, melalui Program Desa BRILian.
Program inkubasi desa ini bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul. Selain itu, Desa BRILian juga mengusung semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
Wakil Direktur BRI, Catur Budi Harto, menjelaskan bahwa peran BRI tidak hanya sebagai perantara keuangan, tetapi juga sebagai agen pemberdayaan individu, pelaku usaha, dan lembaga desa. Program Desa BRILian, yang dimulai tahun lalu, bertujuan untuk mengembangkan desa-desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia.
“Dengan fokus pada pemberdayaan wilayah pedesaan, BRI berupaya memperhatikan kesenjangan perkembangan ekonomi antar daerah. Melalui program Desa BRILian, kami berharap desa-desa yang terlibat dapat menjadi teladan dalam kemajuan desa yang dapat ditiru di wilayah lainnya,” kata Catur.
Desa Daenaa telah menjadi contoh nyata bahwa dengan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat lokal, transformasi ekonomi yang signifikan dapat terjadi. Kesuksesan mereka dalam mengelola potensi lokal menjadi sumber daya ekonomi yang berkelanjutan memberikan inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk mengikuti jejak Desa Daenaa menuju kejayaan ekonomi yang lebih baik.
(Vita Pakai)