Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru mengenai perkembangan angka kemiskinan di provinsi Gorontalo dari Maret 2024 hingga September 2024, Rabu (15/01/2024).
Diketahui persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 sebesar 14,57% atau 177,99 ribu orang, sementara pada September 2024 turun menjadi 13,87% atau 170,03 ribu orang.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengatakan bahwa penurunan angka kemiskinan tersebut utamanya didorong oleh perbaikan signifikan di wilayah pedesaan, di mana tingkat kemiskinan turun dari 22,97% menjadi 21,62%. Sebaliknya, di wilayah perkotaan justru terjadi kenaikan, dari 4,57% menjadi 4,99%.
Dijelaskan Mukhanif, penurunan tingkat kemiskinan di wiliyah pedesaan utamanya dimotori oleh sektor pertanian.
“Lapangan usaha pertanian tumbuh signifikan, mencapai 8,21% pada triwulan ketiga 2024. Hal ini memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan,” jelasnya.
Meski demikian, garis kemiskinan di Gorontalo naik menjadi Rp487.578 per kapita per bulan, dengan mayoritas pengeluaran (77,88%) digunakan untuk kebutuhan makanan, di mana beras menjadi komoditas dominan, menyumbang 28,95% dari total pengeluaran penduduk miskin di perkotaan dan 25,65% di pedesaan.
“Kemudian kalau kita lihat secara jumlah, dari 170.03 ribu orang yang miskin di Gorontalo ini, 141.54 ribu nya tinggal di pedesaan, sementara di perkotaan hanya 28,49 ribu orang,” ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif.