Naiknya Harga Beras, Hidup Rakyat Makin Berat

Naiknya Harga Beras, Hidup Rakyat Makin Berat. (Ilustrasi/Istimewa)
Dijual Lahan Perumahan Gorontalo
Oleh : Anisa Ibrahim

Kebingungan kaum emak-emak karena harus putar otak untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau sepertinya belum ada akhirnya. Karena harga beras tampaknya masih enggan turun. Harga beras masih terpantau naik, bahkan cetak rekor baru. Harga beras saat ini juga telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023 lalu.

Panel Harga Badan Pangan pada Jumat (13-10-2023) pukul 11.57 WIB menunjukkan bahwa harga beras premium melonjak menjadi Rp15.040 per kg, sedangkan harga beras medium naik menjadi Rp13.240 per kg.

Lampu Kipas Plafon Shopee

Untuk wilayah gorontalo pun mengalami kenaikan harga. harga beras jenis medium naik dari harga Rp13.000 menjadi Rp14.000 per kilo gram. Beras premium naik dari Rp14.600 menjadi Rp15.000 per kilo gram.

Bukan hanya beras yang mengalami kenaikan, tetapi Beberapa komoditas pangan pun ikut naik, seperti bawang putih, bawang merah, cabai rawit merah, cabai merah keriting, daging ayam, telur, minyak goreng, hingga gula mengalami kenaikan harga. Hal tersebut terlihat berdasarkan data panel harga pangan yang dilansir dari laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (12/10/2023).

Dinas Pangan Kota Gorontalo menyebutkan komoditas beras dan cabai di wilayah Kota Gorontalo mulai mengalami kenaikan harga.

Dikarenakan harga beras masih terpantau naik, perusahaan perum bulog memastikan bahwa Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor beras 1,5 juta ton dari pemerintah. Hal ini dilakukan guna memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.

Pemerintah memastikan stok beras nasional dalam posisi aman karena sedang berlangsung panen raya di sejumlah daerah. Tambahan pasokan dari hasil panen akan memperkuat cadangan beras nasional, selain melalui impor.

Hal ini tentu membingungkan, karena katanya stok beras aman tapi kok harga di pasaran tetap naik. Kalau stok beras aman, kenapa harus melakukan impor? Karena kalau stok aman berarti sudah mencukupi kebutuhan di dalam negeri, maka tidak perlu dilakukan impor.

Apalagi impor beras ini mendapatkan penentangan dari para ahli. Guru Besar IPB yang juga Ketua Umum Asosiasi Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas menilai keputusan pemerintah untuk menambah impor beras pada akhir tahun 2023 tidak diperlukan. Produksi beras 2023 turun 3,5% atau 1 juta ton yang sudah dicukupi oleh impor pada awal tahun sebanyak 1,7 juta ton sehingga seharusnya impor tidak diperlukan.

Jika impor beras tetap dilakukan, Dwi menilai akan berdampak pada petani yang saat ini baru menikmati harga jual beras yang baik.

Padahal, tingginya harga beras dan harga komoditas pangan lainnya sangat berpengaruh kepada masyarakat indonesia. Apalagi masyarakat indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok. Jadi kalau harga beras naik tentu akan membuat rakyat kesusahan. Ditambah lagi dengan harga bahan pokok lainnya yang juga ikut naik, tentu rakyat akan semakin terpukul.

Sudah seharusnya pemerintah sebagai pengurus urusan rakyat harus menjamin ketersediaan beras dengan stok yang mencukupi dan harga yang terjangkau. Pemerintah bahkan tidak boleh sekadar memastikan stok, tetapi memastikan beras tersebut mampu dijangkau oleh masyarakat. Jangan sampai stok cukup, tetapi ditimbun oleh pengusaha nakal dan harganya mahal.

Kita bisa bandingkan bagaimana pengaturan islam untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pangan untuk rakyat. karena islam bukan hanya agama yang mengatur tentang masalah sholat, zakat, dan sebagainya yang hanya berhubungan dengan ibadah saja. Tapi islam pun mengatur semua kehidupan manusia, begitu pun dalam masalah pemenuhan pangan, islam punya aturan yang akan menjadi solusi dan memastikan tidak ada orang yang kelaparan karena tidak mampu membeli beras.

Negara yang diatur oleh aturan islam akan membangun dan meningkatkan produksi dalam negeri dengan strategi intensifikasi, ekstensifikasi, penerapan teknologi mutakhir, edukasi petani, pemberian subsidi dan bantuan alat produksi, dll. sehingga bisa mencapai kedaulatan pangan, yakni tidak butuh impor lagi. Kemudian memastikan tidak ada hambatan distribusi dari sawah hingga sampai ke tangan konsumen. Mengawasi adanya potensi praktik penimbunan agar bisa tercegah dan memberikan sanksi bagi pelaku penimbunan.

Jika terjadi kenaikan harga beras yang tidak wajar, negara akan Segera membenahi aspek produksi maupun distribusi dan Memberikan santunan berupa bahan pangan bagi warga yang miskin secara rutin sambil menyelesaikan problem nafkah jika memang ada.

Dengan mekanisme tersebut, permasalahan tingginya harga beras akan tersolusi dengan baik tanpa harus impor. Namun, solusi ini hanya terealisasi jika kita menerapkan aturan islam secara menyeluruh.

Wallahualam bissawab.

 

headset gaming kuping kucing FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
media online gorontalo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ekakraf multimedia