Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keamanan digital guna melindungi nasabah dari ancaman serangan siber. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menjelaskan bahwa perseroan telah menerapkan berbagai strategi untuk menjaga data nasabah.
Dalam keterangan resmi pada Kamis (18/7/2024), Arga mengungkapkan bahwa BRI telah mengimplementasikan langkah-langkah keamanan digital terkini.
“Kami mengembangkan aplikasi yang terintegrasi dengan tim keamanan melalui praktik DevSecOps, melakukan pemantauan keamanan TI secara real-time, menangani celah keamanan secara proaktif, dan membentuk Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer yang bersertifikat BSSN,” ujarnya.
Arga juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menghadapi ancaman siber. BRI aktif melakukan pertukaran informasi dengan asosiasi perbankan terkait dan menggandeng berbagai stakeholder untuk melindungi sistem IT perbankan, serta data dan dana nasabah.
Selain itu, BRI juga fokus pada literasi digital di tengah masyarakat seiring dengan upaya meningkatkan literasi keuangan.
“Kami memiliki lebih dari 30 juta pengguna BRImo dan terus mengedukasi mereka bahwa teknologi bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan sangat membantu. Namun, kami juga menekankan pentingnya kesadaran akan keamanan,” tambah Arga.
Ke depan, BRI berencana terus meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan siber dan memperkuat keamanan digital dengan alokasi belanja modal yang memadai.
“Kami mengalokasikan sebagian anggaran yang signifikan untuk pengembangan keamanan digital, termasuk aspek teknologi, proses, dan sumber daya manusia,” jelas Arga.
Sebagai informasi, BRI telah menerapkan kerangka kerja cybersecurity berbasis NIST (National Institute of Standards and Technology) sebagai dasar pengembangan keamanan digital dan menerapkan end-to-end security di semua layanan perbankan digitalnya. BRI juga membangun dan mengoperasikan multiple data centers untuk meningkatkan resiliensi.
“Perseroan berharap insiden terkait keamanan digital belakangan ini dapat diselesaikan dengan baik dan menjadi pembelajaran bersama, khususnya bagi BRI dalam mengelola risiko keamanan siber,” tutup Arga.