Jakarta — Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengumumkan bahwa Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memberikan ‘pelajaran tak terlupakan’ kepada Israel melalui serangkaian operasi militer, termasuk serangan pesawat nirawak (drone) dan rudal, yang dilakukan akhir pekan lalu.
Dalam pernyataannya pada Minggu (14/4), Raisi menyatakan bahwa operasi tersebut adalah respons atas tindakan agresif Israel, terutama serangan terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus, Suriah. Menurutnya, operasi tersebut dilakukan dalam kerangka hak Iran untuk ‘membela diri secara sah’.
“Dalam kerja sama yang erat antara IRGC dan sektor pertahanan serta politik negara, kami telah membuka halaman baru dalam sejarah otoritas Iran dan memberikan pelajaran kepada musuh Zionis,” kata Raisi seperti dilaporkan oleh IRNA, kantor berita resmi Iran.
Raisi menegaskan bahwa operasi militer Iran ke wilayah pendudukan Israel dilakukan dengan perhitungan yang bijaksana dan cerdas, dengan mengincar beberapa pangkalan militer zionis. Dia juga menyoroti upaya Iran dalam enam bulan terakhir untuk menggunakan mekanisme internasional, termasuk melalui Dewan Keamanan PBB, untuk menarik perhatian terhadap aksi militer Israel di Gaza, Palestina.
Meskipun demikian, Raisi mengecam Dewan Keamanan PBB yang, menurutnya, dicegah untuk bertindak oleh pengaruh Amerika Serikat dan sekutu rezim Zionis lainnya.
Dalam konteks regional, Raisi menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas bagi keamanan nasional Iran. Dia menekankan bahwa kekuatan Iran terletak pada komitmennya terhadap keamanan dan dukungannya terhadap negara-negara di Timur Tengah.
Presiden Iran juga mengaitkan perlawanan Iran dengan upaya menghidupkan kembali perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut serta melawan pendudukan dan terorisme. Dia menyebut tindakan militer Israel di Gaza sebagai genosida, menegaskan bahwa Iran mengaitkan krisis regional dengan kebijakan genosida dan kekerasan rezim Zionis.
Raisi menekankan bahwa Iran akan terus berjuang untuk mencapai perdamaian di kawasan tersebut, sambil menentang agresi dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel dan rezim Zionis lainnya.
Sumber: cnnindonesia