DAILYPOST.ID, Gorontalo- Terkuak, skandal terkait pengumpulan dana donasi oleh oknum relawan untuk pemulihan korban kecelakaan adik Ukail dan kakeknya, Pakaya Tolinggi, mencapai total Rp140.200.000. Informasi ini muncul dalam sebuah mediasi antara oknum relawan pendamping Ukail dan keluarga, yang berlangsung di Klinik Mira pada Minggu (11/11/2023).
Dari sumber terpercaya, diketahui bahwa donasi tersebut berasal dari berbagai donatur, baik dari Gorontalo maupun luar Gorontalo. Kontroversi bermula ketika oknum relawan tersebut mengumpulkan dana yang awalnya diserahkan langsung oleh para donatur kepada kakek Pakaya Tolinggi dan Ukail, dengan dalih untuk diamankan dalam satu rekening yang dikelola oleh oknum relawan, yang salah satunya diketahui bekerja di rumah sakit tempat Ukail dirawat pasca-kecelakaan.
Dalam mediasi, Komunitas Pemuda Relawan di Gorontalo selaku mediator, berhasil mencatat bahwa oknum relawan pendamping Ukail telah menghimpun dana sebesar Rp140.200.000 dari keluarga Ukail. Namun, oknum relawan tersebut menyanggah jumlah tersebut, dan menyatakan hanya berhasil mengumpulkan Rp95.300.000. Artinya, terdapat kekurangan sekitar Rp44.900.000, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh relawan pendamping Ukail.
Ketika diminta oleh mediator untuk menunjukkan nota atau laporan keuangan terkait pemasukan dan pengeluaran dari hasil donasi, oknum relawan pendamping tidak dapat menyajikan data yang pasti. Meskipun membantah telah menggelapkan dana, mereka tidak dapat memberikan bukti yang meyakinkan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Cinta Kemanusiaan Gorontalo (YCKG), Rizka Umar, saat itu mengungkapkan keberatannya terhadap tindakan oknum relawan pendamping Ukail. Sebab, YCKG telah menyalurkan donasi sejumlah Rp13.800.000 kepada Keluarga Ukail, namun dana tersebut diamankan oleh oknum relawan pendamping tanpa mandat resmi dari YCKG.
“Saya merasa keberatan karena dana yang diserahkan YCKG langsung kepada kakek dan Ukail ternyata berpindah tangan ke relawan lain. Saya punya bukti dokumentasi bahwa YCKG telah memberikan langsung ke keluarga sebesar Rp.13.800.000. Ini artinya sudah ada relawan di atas relawan?” ungkap Rizka.
Menanggapi peristiwa ini, keluarga Ukail pun meminta agar pengelolaan dana donasi dipindahkan ke relawan lain yang dianggap lebih amanah. Permintaan ini disampaikan oleh Sartin Tolinggi, selaku tante dari Ukail, dengan alasan kepercayaan yang sudah hilang terhadap relawan pendamping sebelumnya.
Setelah melalui mediasi yang intens, pihak keluarga dan relawan akhirnya mencapai kesepakatan untuk berdamai. Terkait dana donasi sebesar Rp44.300.000 yang “hilang”, keluarga menyatakan sudah menerima dan tidak mempermasalahkannya lagi dengan relawan pendamping. Namun, mereka menetapkan syarat bahwa dana donasi yang tersisa di relawan pendamping harus dipindahkan ke relawan lain yang dianggap lebih dapat dipercaya dan amanah. (Daily17)