Gadai Emas di Pegadaian Demi Sambut Hari Raya

Dailypost.id
Sartin Tolinggi saat antre menunggu pencairan dana dari hasil gadai perhiasan emas miliknya, di Pegadaian Cabang Limboto, Senin (01/04/2024).

DAILYPOST.ID Limboto “Tak ada rotan, akar pun jadi”. Peribahasa ini mencerminkan kisah Sartin Tolinggi, seorang pedagang nasi kuning di Pasar Tradisional Limboto. Di tangannya, tergenggam selembar surat gadai dari Pegadaian.

Dua minggu yang lalu, ketika bulan Ramadan baru saja tiba, Sartin merasa terpukul oleh deretan kenaikan harga bahan pokok. Ditambah lagi persiapan untuk menyambut Idul Fitri membutuhkan uang yang tak sedikit, namun pendapatannya dari berjualan di pasar tak cukup untuk menghadapi semua itu.

https://wa.wizard.id/003a1b

Dengan berat hati, ia pun memutuskan untuk menggadaikan 5 gram emas berupa perhiasan cincin, kalung dan gelang miliknya yang Ia kumpulkan selama 10 tahun, dengan nilai Rp4.000.000.

“Saya harus memastikan persiapan menjelang lebaran lancar tanpa masalah keuangan. Gadai emas adalah solusi terbaik bagi saya saat ini,” ujar wanita 48 tahun itu, kepada Dailypost.id, di Pegadaian Cabang Limboto, Senin (01/04/2024).

Kisah Sartin hanyalah salah satu dari ribuan cerita serupa yang terjadi menjelang hari raya. Transaksi di Pegadaian yang meningkat pesat, menjadi saksi bisu bagi beban finansial yang dialami oleh sebagian masyarakat di tengah euforia menyambut hari kemenangan.

Peningkatan transaksi seperti yang dialami oleh Sartin bukanlah hal yang baru bagi Pegadaian. Setiap tahunnya, Pegadaian menjadi tempat yang banyak didatangi masyarakat untuk menggadaikan barang-barang berharga mereka guna memperoleh dana yang diperlukan. Fenomena ini juga diamati oleh Firmansyah Mooduto, Pimpinan Pegadaian Cabang Limboto.

Baca Juga:   Pegadaian Area Gorontalo Kembali 'Mengetuk Pintu Langit' di Jumat Berkah

Firmansyah melaporkan bahwa antusiasme masyarakat untuk menggadaikan emas mereka jelang Hari Raya Idul Fitri cukup tinggi. Ia, mengungkapkan bahwa banyak barang gadai yang masuk, termasuk emas perhiasan.

Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, terjadi peningkatan yang signifikan dalam transaksi gadai emas di kantor Cabang Pegadaian Limboto. Data menunjukkan bahwa permintaan gadai meningkat sebesar 10% selama periode quartal 1 tahun 2024.

Pimpinan Cabang menjelaskan bahwa peningkatan permintaan ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat akan dana tambahan untuk persiapan bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri.

“Permintaan permodalan dari produk gadai ini meningkat karena kebutuhan akan persiapan menyambut hari besar,” ujarnya.

Selain gadai emas yang menjadi tren setiap tahunnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Firmansyah juga melaporkan adanya peningkatan dalam tebus emas menjelang perayaan Lebaran tahun ini.

“Tidak hanya kebutuhan sehari-hari yang menjadi fokus transaksi, namun juga kebutuhan akan perhiasan dan emas,” ungkapnya.

Baca Juga:   GadePreneur: Wadah Inovatif bagi UMKM untuk Berkembang Bersama Pegadaian

Adapun permintaan tebus emas dan barang berharga lainnya meningkat sebesar 8% selama periode quartal 1 tahun ini.

Tak hanya emas, beberapa nasabah juga memilih untuk menggadaikan barang elektronik dan kendaraan mereka. Untuk gadai barang elektronik dilaporkan meningkat 8% hingga pekan ini.

Namun, untuk gadai kendaraan, Pegadaian Cabang Limboto memilih untuk mengambil langkah bijak dengan mengarahkan nasabah ke Pegadaian Cabang Gorontalo Sentral. Keputusan ini bukanlah tanpa alasan. Firmansyah menjelaskan bahwa meskipun permintaan untuk menggadaikan kendaraan meningkat, namun tempat penyimpanan yang tersedia di cabang mereka belum memadai.

“Menggadaikan kendaraan adalah salah satu pilihan yang semakin diminati oleh sejumlah nasabah kami, terutama jelang Idul Fitri ini. Namun, kami harus mengakui bahwa tempat penyimpanan di cabang kami belum memadai untuk menampung kendaraan,” tuturnya.

Mantan Pimpinan Cabang Pegadaian Gorontalo Sentral itu juga menungkapkan, di Pegadaian Cabang Limboto juga terdapat produk pembiayaan mikro yang dirancang untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pegawai tetap di instansi pemerintah atau swasta.

Jumlah nasabah yang mengajukan fasilitas pembiayaan ini meningkat dua kali dibandingkan dengan hari biasanya.

Baca Juga:   Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM: Pegadaian Luncurkan KUR Syariah, Cek Syaratnya!

Firmansyah mengatakan, tujuan utama dari produk pembiayaan mikro ini adalah memberikan dukungan finansial kepada nasabah yang membutuhkan, baik itu untuk pengembangan usaha atau pemenuhan kebutuhan pribadi terutama saat Ramadan dan jelang hari raya.

“Kami memahami bahwa setiap nasabah memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu, kami memiliki produk yang sesuai dengan berbagai situasi,” kata Firmansyah.

Dalam menghadapi lonjakan transaksi ini, Pegadaian Cabang Limboto telah melakukan sejumlah antisipasi, termasuk peningkatan layanan untuk melayani kebutuhan nasabah dengan lebih cepat dan efisien.

“Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi situasi seperti ini. Kami telah menyiapkan strategi dan peningkatan kapasitas layanan agar mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan baik,” tegas Firmansyah.

(Vita Pakai)
Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia