LIMBOTO DAILY– Gema takbir, tasbih, tahlil dan tahmid telah berkumandang mengagungkan asma Allah di langit Serambi Madinah Provinsi Gorontalo, pada Minggu (24/5/2020).
Bertepatan dengan tanggal 1 Syawal 1441 hijriyah, umat muslim dari berbagai pelosok Gorontalo menunaikan ibadah shalat Idul Fitri.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pelaksanaan idul fitri pada umumnya dilaksanakan di mesjid ataupun di lapangan, akan tetapi di tengah wabah Covid-19 saat ini, masyarakat terpaksa harus melaksanakan sholat idul fitri di rumah masing-masing bersama keluarga inti.
Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya kerumunan masa yang dapat menimbulkan penularan Covid-19.
Meski hanya salat berjemaah bersama keluarga, namun salat Id tetap memiliki tata cara tersendiri. Salah satunya tentang khotbah.
Tak sedikit pula masyarakat mempersiapkan diri untuk menjadi khatib dan imam saat Salat Idul Fitri di rumahnya. Termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Bupati Gorontalo sekaligus Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Gorontalo, Nelson Pomalingo mengaku bergembira karena para ASNnya bisa menjadi khatib dan Imam Salat Idul Fitri, meskipun hanya di rumah masing-masing. Hal itu menurutnya patut untuk diapresiasi.
“Maka dalam rangka itu saya akan memberikan apresiasi kepada khatib baru, sehingga saya akan meminta baik itu ASN maupun non ASN melaporkan kepada kita dan saya akan memberikan penghargaan, sehingga mudah-mudahan ini terus berlanjut,” kata Nelson.
Bupati merasa bersyukur dengn adanya salat id di rumah, melahirkan banyak khatib dan imam baru. “Kalau pidato adalah hal biasa, tapi ini menjadi khatib itu yang luar biasa. Itu yang kami akan berikan apresiasi dalam bentuk penghargaan,” pungkasnya. (Daily01)