- Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, masyarakat tentu mengenal akan Rajab dan Syakban.
‘Kesempatan’ ini biasanya dikenal “bulan/musim kawin”. Banyak orang menikah pada masa-masa menjelang Ramadan tersebut.
Namun, itikad tersebut perlu ditunda dulu. Sebab Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), sudah mengeluarkan maklumat terkait penanganan dan antisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Isinya terdapat beberapa poin, yang pada intinya, tidak ada keramaian hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Larangan tersebut tentunya termasuk resepsi pernikahan.
Baru-baru ini, Wakil Wali (Wawali) Kota Samarinda, Muhammad Barkati menjadi “Korban” Perdana dari Maklumat tersebut.
Resepsi pernikahan putrinya dikabarkan telah dibatalkan beberapa jam sebelum acara. Padahal, biaya ratusan juta sudah dikeluarkan. Bahkkan dekorasi gedung mewahpun sudah terpasang. Demikian juga dengan makanan bagi 50 ribu tamu juga sudah dipesan.
Tidak hanya itu, seluruh area gedung tempat resepsi juga dipenuhi semprotan cairan disinfektan.
Beberapa dokter sudah ditugaskan untuk berjaga. Hand sanitizer dan thermal gun disiapkan.
Resepsi itu dijadwalkan berlangsung Minggu (22/3/2020) di Convention Hall Samarinda. Acara dibatalkan Sabtu malam (21/3/2020) pukul 23.00 wita.
Berdasarkan info tersebut, Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal mengatakan, pihaknya meminta masyarakat atau penyelenggara acara agar dapat memahami maklumat Kapolri. Termasuk upaya polisi untuk membubarkan acara.
“Tapi tentunya mengedepankan upaya persuasif humanis. Alhamdulillah sampai saat ini, tidak ada insiden, masyarakat kooperatif, paham ancaman wabah ini,” kata Iqbal.
Tak hanya Wawali Samarinda, di Gorontalo sendiri, tepatnya Walikota Gorontalo Marten Taha juga mengalami hal yang sama.
Marten mengatakan, pernikahan putri bungsunya terpaksa dibatalkan guna mengindahkan instruksi dari pusat sekaligus mencegah ancaman penyebaran virus corona.
“Sudah saya bicarakan dengan anak saya, dia juga memaklumi itu” kata Marten.
Sedianya Resepsi Pernikahan putrinya (Ria Kurnia Taha) dengan Yaslam Taufik akan diselenggarakan pada Tanggal 11 April 2020 ini.
“Padahal undangan sudah tersebar. Persiapan telah mencapai 85 persen. Namun karena ini mencangkup keselamatan banyak ummat, maka kami sudah berunding agar akad maupun resepsinya ditunda. Tentu butuh kesabaran dan ketabahan hingga hari puncak,” tutupnya. (daily01/dbs)