Jakarta– Lebaran identik dengan momen kebersamaan, silaturahmi, dan kebahagiaan. Namun, di balik suasana hangat itu, tidak sedikit orang yang justru merasa lelah, tertekan, bahkan stres baik secara fisik maupun emosional.
Psikolog dan dosen Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Nur Islamiah, MPsi, PhD (akrab disapa Bu Mia), menjelaskan bahwa tekanan selama Lebaran bisa muncul dari berbagai sumber. Mulai dari perubahan rutinitas, ekspektasi sosial dan budaya, hingga interaksi intens tanpa jeda, seperti menerima tamu terus-menerus atau menghadiri undangan keluarga.
“Saat Lebaran, kita sering merasa harus terus tersenyum, melayani tamu, dan menjaga suasana. Padahal, kita tidak punya kewajiban untuk menyenangkan semua orang,” ujar Bu Mia, seperti dikutip dari laman IPB University (30/3/2025).
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mental selama Lebaran agar tetap menikmati momen istimewa ini tanpa merasa kelelahan atau tertekan?
1. Kenali dan Hormati Batas Diri
Salah satu kunci menjaga kesehatan mental saat Lebaran adalah dengan menetapkan psychological boundaries atau batas psikologis.
Misalnya, Anda bisa memilih topik pembicaraan yang nyaman dan menarik diri sejenak dari keramaian jika merasa lelah, tanpa perlu merasa bersalah.
“Menetapkan batas waktu dan energi untuk bersosialisasi bukan berarti tidak menghargai orang lain, tapi justru bentuk merawat diri agar tetap sehat secara emosional,” jelas Bu Mia.
Tanpa memberikan ruang untuk diri sendiri, seseorang lebih rentan mengalami kelelahan emosional, menjadi lebih sensitif, atau merasa kosong meskipun sedang dikelilingi keluarga.
2. Hadapi Tekanan Sosial dengan Bijak
Pertanyaan-pertanyaan seputar pernikahan, pekerjaan, atau pencapaian hidup sering muncul saat Lebaran. Jika merasa tidak nyaman, Anda tidak perlu memberikan jawaban panjang lebar.
Cukup dengan respons seperti, “Masih dalam proses, mohon doanya ya.” Jawaban ini tetap sopan, tidak menutup komunikasi, tetapi juga menjaga privasi Anda.
3. Validasi Perasaan dan Ambil Waktu untuk Diri Sendiri
Tidak apa-apa merasa lelah di tengah suasana Lebaran yang penuh kebahagiaan. Mengakui perasaan lelah atau tertekan adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.
Jika merasa jenuh atau stres, ambillah waktu sejenak untuk berjalan-jalan, berwudu, atau beribadah dengan tenang. Memberikan jeda bagi diri sendiri bisa membantu menenangkan pikiran dan mengembalikan energi positif.
4. Lebaran Seorang Diri? Tetap Jaga Koneksi Emosional
Bagi sebagian orang, Lebaran bisa menjadi momen yang menyulitkan karena harus dirayakan seorang diri, jauh dari keluarga.
Bu Mia menyarankan untuk tetap menjaga koneksi emosional meskipun secara fisik tidak bisa bertemu orang terdekat. Panggilan telepon atau video singkat bisa menjadi cara sederhana untuk tetap merasa terhubung.
“Yang penting, jangan memendam perasaan sendiri. Bagikan cerita dengan orang-orang terdekat meski hanya lewat pesan atau telepon,” ujarnya.
5. Ingat, Lebaran Bukan Ajang Lomba Kebahagiaan
Sebagai penutup, Bu Mia mengingatkan bahwa Lebaran bukan perlombaan untuk terlihat paling bahagia atau paling sukses.
“Kita tidak harus selalu kuat, dan tidak perlu merasa harus sempurna. Memberi ruang untuk diri sendiri justru merupakan bentuk kekuatan emosional yang sehat dan matang,” tutupnya.
Jadi, nikmati Lebaran dengan cara yang paling nyaman bagi Anda, tanpa harus membebani diri dengan ekspektasi sosial yang berlebihan. Selamat merayakan Lebaran dengan damai dan bahagia!
(d10)