Kabar Baik, Peneliti Temukan Obat Manjur Sembuhkan Pasien Corona

Dailypost.id

DAILYPOST.ID - Remdisivir diklaim mampu untuk memberikan dampak positif kepada pasien corona atau COVID-19.

Remdisivir sendiri pertama kali dikembangkan oleh Gilead Sciences Inc, yang merupakan perusahan bioteknoligi Amerika Serikat. Sebelumnya obat ini dipakai untuk menguji beragam penyakit seperti Ebola dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).

https://wa.wizard.id/003a1b

Para peneliti dari Institute Virologi Wuhan menemukan fakta remdisivir ketika dikombinasikan dengan obat malaria chloroquine, dan kemudian diuji coba ke virus corona baru (2019-nCov) di laboratorium, ternyata sangat efektif dalam memerangi virus corona.

Namun akankah remdisivir menjadi jawaban untuk pandemi corona yang saat ini melanda dunia?

Setelah cukup lama menjadi pertanyaan publik tentang adakah obat di dunia yang mampu menyebuhkan virus corona? Remdesivir lah yang kemudian hadir sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut.

Baca Juga:   Waktu Pelaksanaan Wisuda Diundur, Begini Penjelasan Pimpinan UG

Dikutip dari beberapa sumber, dikabarkan jika badan pengawasan makan dan obat AS (FDA) telah mengizinkan pengunaan Remdisivir untuk pengobatan virus corona. Dalam sebuah uji klinis, Remdesivir diklaim mampu memberikan dampak positif sekaligus mempersingkat waktu pemulihan pasien yang berada dalam kondisi sakit parah.

Komisaris FDA, Stephen Hahn membenarkan statment jika remdisevir mampu memangkas durasi gejala dari 15 hari menjadi 11 hari. Ia mengatakan jika pihaknya sudah melakukan pengujian kepada 1.063 orang di rumah sakit yang ada di seluruh dunia.

Hal ini kemudian diperkuat oleh statment Dr. Anthony Fauci dari NIAID yang juga membenarkan kemampuan remdisivir dalam memangkas waktu pemulihan pasien yang terdampak virus corona.

“Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kita memang masih harus menunggu apakah Remdisivir benar-benar jawaban pandemi corona yang saat ini melanda dunia. meski demikian, hadirnya remdesevir bisa menjadi titik terang yang selama ini kita nantikan,” kata Dr. Anthony.

Baca Juga:   Nelson Temui Wakil Menag, Bahas Persoalan Guru Agama di Kabgor

Sementara itu, dikabarkan, Peneliti China tengah mengajukan paten untuk obat yang diyakini bisa menyembuhkan virus Corona. Pengajuan paten ini sudah dilakukan sejak 21 Januari 2020 lalu.

Institute Virologi Wuhan mengaku telah mengikuti kebijakan internasional dan mengajukan paten “dari perspektif kepentingan nasional.

Sebelumnya, di tahun 2016 Gilead pernah mengajukan paten untuk metode obat virus corona, akan tetapi tidak menyebut nama remdisivir. Sampai pada akhirnya pada tahun 2017 perusahaan melaporkan hasil studi dalam jurnal Science Translational Medicine menyebut obat dengan kode GS-5734.

Menurut juru bicara Gilead, Sonia Choi, mereka sudah tahu langkah yang dilakukan peneliti China. Mereka akan mengkaji apa yang sudah diketahui tentang senyawa terkait dan yang disebut dalam paten.

Baca Juga:   Inovasi Menu Baru Jadi Cara Ampuh Aksara Coffee Bertahan di Tengah Pandemi

Di lain pihak, Daniel O’Day yang merupakan Kepala Eksekutif Gilead mengatakan jika perusahaannya akan menyumbang 1,5 juta botol obat remdesivir untuk menagani pandemi corona yang saat ini melanda dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Daniel O’Day dalam pertemuannya dengan Donald Trump di Gedung Putih beberapa waktu yang lalu. (**)

Share:   

FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON INSTAGRAM
FOLLOW US ON TIKTOK
@dailypost.id
ekakraf multimedia