, Bone Bolango – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) AKBP, Muhammad Alli, S. IK, menceritakan kisah perjalanan saat ia masih bertugas sebagai Anggota Brimob di Papua yang penuh tantangan, hingga ia menjadi Kapolres di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) Provinsi Gorontalo.
Ia menjelaskan pengalaman yang paling menantang pada saat itu, ketika salah satu anggota brimob tertembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga ahirnya meninggal di tempat, mengetahui anggotanya meninggal, dengan sikap cepat Kapolres AKBP Muhammad Alli pada waktu itu diperintahkan untuk turun melakukan aksi evakuasi terhadap anggota brimob di area Tambang Freeport tersebut.
Posisi anggota yang akan dilakukan evakuasi berada di bawah, ahirnya Kapolres membawa 10 tim untuk menjemput anggota yang sudah tertebak itu, pada pukul 17.00 WIT Kapolres Muhammad Alli bersama tim turun sampai di TKP pada pukul 21.30 WIT. Kemudian juga terdapat 80 anggota yang sudah berada di lokasi selama tiga hari dengan posisi bahan makanan sudah habis yang juga akan diselamatkan oleh Kapolres AKBP Muhammad Alli keluar dari TKP.
Setelah melakukan evakuasi, dan saat sudah berada di titik konsolidasi, maka secara tiba-tiba terjadilah kontak senjata dari KKB menyerang anggota brimob, “Di situ ambulance sudah ada, begitu kita mau konsolidasi, kontak di situ, ya Alhamdulillah tidak ada yang kena, hanya kena serpihannya, ada dua anggota yang kena di bagian jari robek dan kakinya juga robek,” ucapnya di Ruang Pribadi Kapolres, Rabu (20/09/2023).
Muhammad Alli merupakan Anggota Brimob lahir 27 April 1981, di Manokwari, Papua Barat. Ia menempuh pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol), hingga lulus dari Akpol, penempatan pertama kali di Korbrimob, sebagai komandan peleton (danton) kemudian menjadi wakil komandan kompi, hingga menjadi komandan kompi (danki), setelah itu menjadi perwira seksi operasi kemudian setelah itu Kapolres Muhammad Alli, kembali menempuh pendidikan mengambil Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian selama 20 bulan setelah lulus, dirinya ditugaskan di Papua.

Muhammad Alli menerangkan saat ia ditugaskan di Jaya Pura, Papua, selama dua minggu di Polda ahirnya ia meminta kembali ditugaskan di Brimob dan ditempatkan di Sat Brimob Polda Papua, “Nah, di Sat Brimob Polda Papua, untuk karir saya pertama kali jadi kepala seksi bagian telekomunikasi dan informatika, kemudian diangkat menjadi wakil komandan batalyon, di Batalyon A Sat Brimob Polda Papua,” ujarnya.
Kemudian setelah menjadi wakil komandan batalyon ia dipindahkan di Timika dengan jabatan yang sama selama sembilan bulan, kemudian dikembalikan lagi ke Jaya Pura menjadi Komandan Batalyon A Sat Brimob Polda Papua, berjalannya waktu dikembalikan lagi ke Timika menjadi Komandan Batalyon B Timika, dan ahirnya Kapolres Muhammad Alli kembali menempuh pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat (Sespim) Polri. Dan setelah menjalani sekolah di Sespim, Kapolres ditempatkan kembali ke Korbrimob menjabat sebagai komandan detasemen perlawanan teror selama dua tahun, dipindahkan lagi menjadi danyon A resimen III pasukan pelopor, setelah itu turunlah surat telegram (TR) menjadi Kapolres Bone Bolango, sampai di Kabupaten Bone Bolango pada tanggal 3 Januari 2023.
Kapolres menuturkan perjalanan yang panjang yang telah ia lalui bukanlah hal yang mudah, sehingga dengan pengalaman itu ia sudah mengambil banyak hikma untuk bagaimana terus menjadi yang terbaik dan terus berbuat baik hingga pada jabatan yang telah diamanahkan kepadanya sekarang ini.